BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Pertamina melakukan ujicoba penerapan Fuel Card khusus untuk bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium di Kota Balikpapan. Fuel card adalah pengembangan dari kartu survey yang digunakan untuk pembelian BBM subsidi di SPBU.

“Untuk di Balikpapan ini masih ujicoca dan masih dilakukan di dua SPBU khususnya untuk premium subsidi,” ujar Manager Region Communication Relation and CSR Kalimantan, Heppy Wulansari .

Heppy mengatakan, dengan Fuel Card akan lebih mudah melakukan pengawasan, dimana transaksi BBM bersubsidi terekam dan termonitor. Sehingga bisa dipastikan penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran. Termasuk mengeliminasi praktik pengetapan yang kerap terjadi.

“Untuk pengawasan khusus karena memang diatur. Jadi dari[pembelian otu kita tahu karena ini sistem. Sebentulnya mekanisme yang sama pernah dilakukan untuk solar. Dengan fuel card membeli BBM subsidi tidak lagi menggunakan tunai,” ujarnya.

Sales Branch Manager Pertamina Kalimantan Muhammad Herdiansyah mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Organda Balikpapan karena prioritasnya sementara untuk kendaraan angkutan umum yang dibagikan fuel card sehinga bisa mendapatkan premium.  

“Sempat melakukan kordinasi dengan pihak organda diadakan rapat, untuk menentukan titik-titik mana yang memang akan kita berikan premium untuk prioritaskan kepada  kendaraan angkutan umum di Kota Balikpapan ,” ujarnya.

Menurutnya, nantinya akan diberlakukan kendaraan yang tidak memiliki fuel card tidak bisa melakukan transaksi atau pembelian BBM bersubsisi. Saat ini khusus di Kalimantan baru dua SPBU di Kota Balikpapan yang diterapkan menggunakan duel card

“Dari situ nanti akan kita data, kita berikan fuel card itu. Jadi untuk di SPBU tersebut project nya  yang tidak memiliki Fuel card tidak bisa membeli BBM bersubsidi. Makanya masih ujicoba jadi belum kita berlakukan di seluruh SPBU wilayah Kalimantan,” ujarnya.

“Jadi sementara kita masih melakuakan pilot project ataupun ujicoba di dua SPBU tersebut yang mana sudah kita koordinasikan dengan pihak Organda. Yang kita priortaskan angkutan-akuntan umum yang mengisi dari BBM bersubsidi,”

Sebelumnya Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) DPC Balikpapan dan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia-Indonesian Logistics Forwarders Association (ALFI/ILFA) DPW Kaltim menolak penerapan fuel card, karena dianggap hanya merubah pola transaksi.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version