BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pertikaian ataupun permusuhan antara dua tim asal Kalimantan Timur, Persiba Balikpapan dan Booneo FC (sebelumnya Persisam maupun Putra Samarinda) sudah terjadi sejak era 1970-an. Hal itu disampaikan Ketua Panpel Pertandingan yang juga saksi sejarah Warsito.

Menurutnya, ketika itu permusuhan itu diawali ketika kedua tim tampil di kompetisi Indonesia. Saat ini permusuhan justru terjadi di lapangan hidup atar pemain, ketika kedua tim bertanding.

“Kalau kita flashback pertikaian ini sejak d diera tahun 1970-an, kita sudah seperti ini. Jadi tahun itu sudah rame disini tapi baru antar pemain, ketika bertanding,” cerita Warsito.

“Ketika itu memang belum melebar ke penonton, masih antar pemain. Karena dulu belum ada penonton. Kemudian baru melebar ke supporter, karena fanatisme,”ulasnya.

Seiring berjalannya waktu kata Warsito, kemudian pertikaian dan permusuhan tersebut, semakin memanas. Tak ada itikad dari kedua kubu untuk melakukan ikrar damai.Kini kedua tim terutama suporter sudah melakukan rekonsiliasi.

“Ini baru pertama rekonsiliasi, sebelum-sebelumnya belum ada. Jadi dulu belum pernah dilakukan, tapi sebenarnya di elitnya (pengurus) nggak ada masalah,” bebernya.

“Makanya kita bersykur kedua supporter sudah sepakat mengakhiri segalanya, melupakan yang terjadi sebelum-sebelumnya. Sama-sama ikrar damai, mudah-mudahan terus berlanjut,”harapnya.

Sementara untuk laga Senin malam (03/06) dalam lanjutan Liga 1 2017 di stadion Parikesit, Warsito mengungkapkan, kepolisian hanya mengijinkan 50 Pusamania Borneo, supporter Borneo FC yang boleh mendukung tim kesayangannya di stadion.

“Sebelumnya minta 1000 tiket tapI dari kepolisian hanya mengijinkan 50 saja dan mereka sudah memahami, karena memang ada proses yang bertahap,” ujarnya.

“Karena dari kepolisian tidak mungkin dipenuhi seperti itu (1000 suporter). Tapi semakin lama kan akan bertambah, jadi ada prasyarat diawal ini diberi 50,” ungkapnya.

Kata Warsito, Pusamania Borneo sudah mengkonfirmasi akan datang meski dalam jumlah yang terbatas. Mereka pun akan datang dengan atribut Pusamania Borneo.

“Permintaan dari mereka supaya pakai atribut, jadi panpel juga mendukung. Itu juga lebih bagus jadi jelas mana supporter mana umum. Mereka akan di tempatkan di tribun A,” sebutnya.

“Kalau mereka pakai atribut, identitas. Kan akan lebigh mudah bagi Panpel maupun kepolisian melakukan evakuasi jika terjadi sesuai, jadi bagus memang pakai atribut.”katanya.

Dia menambahkan, rencananya Pusamania Borneo akan dijemput pihak keamanan dan supporter Persiba untuk mengawal sampai ke stadion.

“Akan diatur oleh kepolisian detailnya, antara kepolisian dengan supporter kita disini. Intinya penjemputan langsung pengawalan ke stadion , begitu juga sebaliknya saat pulang,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version