Pesawat Antariksa NASA Akhirnya Berhasil Capai Jarak Terdekat Dengan Matahari

WASHINGTON, inibalikpapan.com – Akhirnya pesawat antariksa NASA ukir sejarah setelah berhasil lewati jarak terdekatnya dengan Matahari.

Para ilmuwan terima sinyal dari Parker Solar Probe, nama pesawat tersebut, sebelum tengah malam EST pada hari Kamis atau 12:00 siang WIB Jumat (27/12/2024).

Padahal sebelumnya, pesawat tersebut tak dapat berkomunikasi selama beberapa hari saat terbang lintas di dekat matahari yang sangat panas itu.

NASA mengatakan pesawat antariksa itu  aman dan beroperasi secara normal setelah melewati jarak hanya 6,1 juta km dari permukaan Matahari.

Pesawat antariksa tersebut terjun ke atmosfer luar matahari pada 24 Desember dan terpapar suhu sangat panas dengan radiasi ekstrem.

Lalu NASA berharap cepas akan ada sinyal yang diprediksi muncul pada 28 Desember.

Bergerak dengan kecepatan hingga  430.000 mph (692.000 kph), wahana antariksa itu bertahan pada suhu hingga  980 deracat Celcius, menurut situs web NASA.

Baca Juga:

Ingin Kuak Rahasia Matahari, NASA Kirim Pesawat Antariksa

“Studi jarak dekat Matahari ini memungkinkan Parker Solar Probe melakukan pengukuran yang membantu para ilmuwan lebih memahami bagaimana material di wilayah ini memanas hingga jutaan derajat. Dengan demikian,  pesawat dapat melacak asal-usul angin matahari  yaitu aliran material berkelanjutan yang lepas dari Matahari. Sekaligus menemukan bagaimana partikel-partikel energik dipercepat hingga mendekati kecepatan cahaya,” kata NASA dalam situs resminya.

Kecepatan pesawat tersebut berasal dari tarikan gravitasi yang sangat besar saat jatuh ke arah Matahari.

Para ilmuwan berharap bahwa saat pesawat ruang angkasa itu melewati atmosfer luar bintang kita – koronanya – ia akan mengumpulkan data yang akan memecahkan misteri yang sudah lama ada.

“Korona sangat, sangat panas, dan kami tidak tahu mengapa,” jelas Dr. Jenifer Millard, seorang astronom di Fifth Star Labs di Wales.

Misi ini juga akan membantu para ilmuwan lebih memahami angin matahari – aliran partikel bermuatan yang terus-menerus keluar dari korona.

Ketika partikel-partikel ini berinteraksi dengan medan magnet Bumi, langit menyala dengan aurora yang menyilaukan.

Tetapi apa yang disebut cuaca luar angkasa ini juga dapat menyebabkan masalah, melumpuhkan jaringan listrik, elektronik, dan sistem komunikasi.

“Memahami  matahari, aktivitasnya, cuaca luar angkasa, angin matahari, sangat penting bagi kehidupan kita sehari-hari di Bumi,” kata Dr. Millard.