Petani Karang Joang Balikpapan Bertahan di Tengah Kekeringan: ‘Saat Butuh Air, Justru Tak Ada’
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com — Di tengah potensi panen raya yang menjanjikan, kelompok tani di Kelurahan Karang Joang, Balikpapan, justru menghadapi ancaman yang paling mendasar: ketiadaan air.
Ramadan, Ketua Kelompok Tani Karya Bina Bersama, berdiri di hamparan sawah yang sebagian mengering. Dari total 40 hektare lahan, hanya sekitar 25 hingga 30 hektare yang bisa para petani garap. Bukan karena kurang tenaga atau niat, melainkan karena aliran air yang tak menentu.
“Sebenarnya kami sudah berupaya semaksimal mungkin, tapi sekarang terkendala di air. Saat kami sangat membutuhkan air, justru air tidak ada. Sebaliknya, saat tidak butuh, air melimpah,” keluh Ramadan.
Kelompok Tani Karya Bina Bersama menjadi satu-satunya kelompok yang masih aktif dari lima kelompok tani di wilayah itu. Empat kelompok lain memilih menyerah. Jalan usaha tani yang buruk dan sistem pengairan yang tak berfungsi membuat mereka mundur pelan-pelan.
“Kami sudah sering mengimbau mereka untuk kembali aktif,” ujar Ramadan.
Masalah air tak berdiri sendiri. Keterbatasan modal juga mengerem produktivitas. Namun di tengah segala keterbatasan, Ramadan dan 18 petani lain di kelompoknya tetap menanam. Dua kali panen dalam setahun mereka jalani, dengan hasil rata-rata 4,6 ton padi per hektare.
Hasil panen itu rencananya akan Bulog beli seharga Rp6.500 per kilogram. Harga ini memberi angin segar bagi petani. “Kalau kita hitung-hitung kemarin, lumayan, petani sudah bisa dapat modal kembali,” kata Ramadan.
Selain padi, mereka juga mengusahakan karet, sayuran, dan tanaman hortikultura. Namun Ramadan tahu, jika air bisa ia kelola lebih baik, potensi pertanian di Karang Joang akan lebih luas. “Harapan kami, jika pengairan bisa lebih insentif, kami berencana akan menanam jagung,” ucapnya.
Masalah pengairan memang bukan cerita baru di banyak daerah pertanian, tapi di Balikpapan yang tak dikenal sebagai lumbung pangan, tantangan itu terasa lebih nyata seperti yang petani Karang Joang alami.***
BACA JUGA
