BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Ketua Asosiasi Pengusaha Indsonesia (APINDO) Slamet Brotosiswoyo mengungkapkan, kondisi ekonomi di Kaltim dalam tiga tahun terakhir kian memprihatinkan.

Hal itu kata Slamet berimbas terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan khususnya yang bergerak di sektor batubara dan migas.

“Para pengusaha transport masih lumayan, tapi kalau yang batubara dan oil gas, masih sangat berat. Itu terjadi sejak tiga tahun terakhir, sampai sekarang,” ujar Slamet Brotosiswoyo.

Dia menyebutkan, data yang diterima dari Dinas Tenaga Kerja Provinsi Kaltim tahun 2016 hingga awal September terjadi sekitar 5 ribu lebih.

“Kami dua minggu lalu rapat di DInas Tenaga Kerja Provinsi Kaltim disana ada data dalam tahun 2016 ini ada PHK 5 ribu lebih yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja Provinsi,” ujarnya.

Namub Slamet meyakini, angka PHK justru jauh melebih dari angka 5 ribu tersebut. Karena hingga kini krisis masih dirasakan para pengusaha di Kaltim.

“Itu belum yang tidak terdaftar, biasanya justru banyak yang tidak terdata dari pada yang terdata, karena kondisi ekonomi hingga kini masih sangat sulit,” terangnya.

Dia menceritakan, kondisi ekonomi yang buruk banyak membuat pengusaha di Kaltim banyak yang gulung tikar. Bahkan ada yang sebelumnya hidup mewah kini sangat sederhana.

“Saya punya teman dulu pakai mobil mewah, lalu berganti mobil biasa. Sekarang saya ketemu hanya gunakan sepeda motor,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version