PENAJAM, Inibalikpapan.com – Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) membantu pembangunan jembatan penghubung antara RT 02 dan 04 Kelurahan Lawe-lawe, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Pembangunan jembatan penghubungan tersebut sebagai bentuk kepedulian PHKT kepada masyarakat sekitar melalui program CSR bidang insfrastruktur. Keberadaan jembatan penghubung tersebut sangat dibutuhkan masyarakat.

Karena menjadi salah satu jalan utama khususnya bagi masyarakat yang sebagian petani untuk memasarkan hasil pertaniannya setiap hari. Begitupun bagi santri  Pondok Pesantren Jannatul Firdaus yang selalu melintas melalui jembatan itu.

Serah terima dilakukan Pjs Manager Relation PHKT, Asep Sulaeman kepada Lurah Lawe-lawe Mardhani, disaksikan  Asisten II Pemerintah Kabupaten Ahmad Usman, sejumlah Oganisasi Perangkat Daeragt (OPD), LPM hingga Ketua RT setempat.

Dalam sambutannya Lurah Lawe-lawe Mardhani menyampaikan apresiasinya kepada PHKT. Karena secara berkelanjutan menjalankan program CSR bagi warga sekitar. Karena sebelumnya melalui program english club, bantuan komputer dan printer.

“Terima kasih atas kepedulian PHKT, Jembatan ini sangat bermanfaat dan sudah menjadi harapan masyarakat sekitar, semoga kerjasama dan dukungan PHKT dapat terus berlanjut ke depannya” ujarnya.

Senada Asisten II Ahmad Usman menyampaikan terima kasih atas kepedulian PHKT melalui program-program CSR bagi masyarakat PPU. Mulai dari bidang infrastruktur, kesehatan, lingkungan hingga suplai jaringan gas rumah tangga.

Termasuk bantuan survei dan pemboran air bawah tanah di desa lokus stunting di Kecamatan Babulu, bantuan thermometer infrared kepada para kader Posyandu di Kelurahan Penajam maupun bantuan lainnya.

Pjs Manager Relation PHKT, Asep Sulaeman menyatakan bahwa PHKT terus berkomitmen mengelola CSR  sebagai tanggungjawab sosial perusahaan melalui program pemberdayaan masyarakat berkelanjutan,mulai dari bidang pembangunan dan perbaikan fasilitas umum.

“Kami berharap dengan keberadaan jembatan penghubung antar dua RT di Kelurahan Lawe-lawe ini dapat bermanfaat dan bernilai tambah bagi para pengguna jalan, termasuk para petani yang semakin mudah memasarkan hasil buminya serta para santri di sekitar wilayah ini,” ujarnya.

Sebelum dibangunnya jembatan penghubung di Kelurahan Lawe-lawe ini, kondisi tanah di sekitar badan jalan sering terjadi longsor akibat tergerus air, khususnya pada kondisi musim penghujan.

Keberadaan jembatan ini sangat strategis dan bermanfaat bagi masyarakat wilayah yang menggunakan jembatan. Karena ada sekitar 440-an masyarakat sekitar maupun santri Jannatul Firdaus yang selalu melintas setiap harinya.

“Sejak tahun 2013 saya bertempat tinggal di dekat jembatan ini, dulu kami selalu khawatir dengan kondisi jalan yang mengkhawatirkan tersebut,” ujar Jumardin warga RT 02 yang rumahnya tidak jauh dari lokasi jembatan penghubung itu.

“Kami bersyukur sudah ada jembatan permanen yang setiap saat dapat dilalui tanpa adanya genangan air lagi.”

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version