PLN Hadirkan Bank Sampah SPI di SMKN 5 Balikpapan, Jadi Model Edukasi Lingkungan Sekolah
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com, – Belajar memilah sampah kini tak lagi sekadar teori di kelas. Di SMKN 5 Balikpapan, siswa bisa langsung praktik mengubah sampah jadi rupiah lewat Bank Sampah SPI yang baru saja diresmikan dengan dukungan PLN melalui PLN UP3 Balikpapan .
Program ini jadi pionir pendidikan lingkungan berbasis sekolah di Balikpapan. Di mana siswa tidak sekadar belajar memilah, tapi juga mengolah sampah agar bernilai ekonomi dan masuk dalam ekosistem ekonomi sirkular.

Plt. Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan, Dody Yulianto, mengapresiasi langkah ini. Menurutnya, sekolah bisa jadi contoh nyata bagaimana aksi kecil mampu memberi dampak besar, termasuk mengurangi timbunan sampah di kota.
“Siswa bisa belajar langsung bahwa satu langkah sederhana bisa menimbulkan efek domino besar. Selain menciptakan sirkulasi ekonomi, keberadaan bank sampah juga jadi solusi nyata dalam mengurangi sampah di Balikpapan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (23/9/2025).
General Manager PLN UID Kaltimra, Muchamad Chaliq Fadli, menyebut dukungan terhadap Bank Sampah SPI adalah bagian dari investasi PLN untuk masa depan.
“Generasi muda harus dibekali pengetahuan soal energi bersih dan pengelolaan lingkungan. Mereka inilah motor penggerak menuju Indonesia yang lebih hijau,” tegasnya.
Ia menambahkan, roadmap Bank Sampah SPI sudah disiapkan. Persiapan tersebut mulai dari pelatihan siswa, digitalisasi pencatatan transaksi, hingga perluasan jaringan dengan sekolah dan komunitas lain. Targetnya, program ini bisa memberi manfaat lebih luas bagi masyarakat Balikpapan.
Dari Mesin Pencacah hingga Workshop Modern untuk Siswa
Sejak 2024, PLN sudah menyalurkan mesin press botol plastik dan mesin pencacah. Tahun ini, dukungan ditambah dengan pembangunan workshop, sarana lengkap, serta motor listrik roda tiga agar operasional bank sampah makin efisien dan ramah lingkungan.
Manager PLN UP3 Balikpapan, Arief Prastyanto, menambahkan bahwa langkah ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) poin 12 tentang konsumsi dan produksi bertanggung jawab.
“Di sini siswa tidak hanya belajar teori, tapi juga praktik nyata mengelola sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Harapan kami, mereka tumbuh jadi agen perubahan yang bisa menginspirasi lingkungan sekitar,” tuturnya.
Kepala SMKN 5 Balikpapan, Mohamad Arifin, menjelaskan program ini sudah masuk ke kegiatan ekstrakurikuler SPI. Siswa bisa praktik langsung mengelola sampah dengan dukungan sarana prasarana dari PLN.
“Bantuan ini kami arahkan untuk SPI yang fokus pada pengelolaan sampah laut dan pantai. Ada workshop, fasilitas lengkap, hingga motor listrik roda tiga untuk operasional. Harapannya, bisa jadi pelopor yang ditiru sekolah lain di Balikpapan,” jelasnya.
Dengan hadirnya Bank Sampah SPI, PLN berharap program ini bisa jadi model edukasi lingkungan yang bukan hanya menumbuhkan kesadaran siswa, tapi juga menggerakkan masyarakat menuju perilaku yang lebih peduli terhadap bumi.***
BACA JUGA
