PLN UID Kaltimra Dukung Industri di Kutai Timur, Pasok Listrik 40 MVA untuk PT SMS

JAKARTA, Inibalikpapan.com – PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimra) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan industri. Terbaru, PLN meneken Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan PT Sembada Makmur Sejahtera (SMS), bagian dari Ithaca Group dan AP Investment Group.

Lewat kerja sama ini, PLN akan memasok listrik sebesar 40 megavolt ampere (MVA) untuk kebutuhan operasional Coal Processing Plant (CPP) dan Overland Conveyor (OLC) milik SMS di Bengalon, Kutai Timur.

General Manager PLN UID Kaltimra, Muchamad Chaliq Fadli, menyebut kerja sama ini jadi bukti nyata PLN dalam menghadirkan energi yang andal bagi dunia usaha.

“Ini bukan sekadar kontrak pasokan listrik, tapi komitmen PLN untuk menyediakan energi yang cukup, andal, dan berkelanjutan. Dengan kapasitas 40 MVA, kami siap memenuhi kebutuhan pelanggan mulai Maret 2027,” ujar Chaliq, dalam keterangan resmi yang inibalikpapan.com terima, Rabu (10/9/2025).

Ia menjelaskan, saat ini sistem kelistrikan Kaltim punya daya mampu 1.605,6 MW dengan beban puncak 1.411,51 MW. Artinya masih ada cadangan 186,96 MW. Kondisi ini membuat PLN optimistis bisa mengimbangi pertumbuhan kebutuhan listrik, baik dari industri maupun masyarakat.

“Selain mendukung operasional pelanggan, pasokan listrik yang andal juga diyakini membawa multiplier effect. Aktivitas ekonomi lokal meningkat, lapangan kerja baru tercipta, khususnya bagi warga Kutai Timur,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur PT SMS, Ten Yi Lung, menyambut baik kepastian pasokan listrik dari PLN.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan PLN UID Kaltimra. Keandalan listrik adalah kunci keberhasilan industri. Dengan kerja sama ini, kami optimis bisa meningkatkan produksi sekaligus memberi kontribusi nyata untuk ekonomi daerah,” ungkapnya.

Lewat langkah ini, PLN kembali menegaskan perannya sebagai mitra strategis dunia usaha. Listrik yang andal diyakini bukan hanya memperkuat investasi, tapi juga jadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Kalimantan Timur.***