BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Penyakit menular dan penyakit tidak menular masih menjadi tantangan bagi pemerintah Indonesia untuk segera dituntaskan. Tidak hanya pemerintah, perlu keterlibatan dari berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2020, penyakit infeksi menjadi penyumbang kematian pada kelompok anak usia 29 hari – 11 bulan. Sama seperti tahun sebelumnya, pada tahun 2020, pneumonia dan diare masih menjadi masalah utama yang menyebabkan kematian; pneumonia 14,5% dan diare 9,8%.

Data tersebut juga menunjukkan angka prevalensi pneumonia pada balita tinggi yaitu 3,55 per 100 balita. Hal ini berarti, 3 4 dari 100 balita, menderita pneumonia.

Dalam hal kanker payudara, menurut data GLOBOCAN 2020, penyakit tidak menular ini menempati peringkat teratas kejadian baru kanker di Indonesia dengan 65.858 kasus baru dan 22.430 kematian.

 Adapun lebih dari 80% kasus pasien saat didiagnosis pertama kali ditemukan berada pada stadium yang lanjut atau metastatik, di mana upaya pengobatan sulit dilakukan.

Sehingga upaya bersama perlu dilakukan agar masyarakat secara sukarela melakukan deteksi dini kanker payudara, sehingga kanker payudara dapat ditanggulangi sedini mungkin, sementara bagi pasien kanker payudara metastatik dapat tetap menjalani kualitas hidup yang baik.

Sementara kanker paru menempati peringkat ke-3 dari seluruh kejadian kanker baru di Indonesia pada tahun 2020 dengan 34.783 kasus dan 30.843 kematian. Dengan tingkat kematian yang tinggi, maka edukasi tentang penerapan pola hidup sehat perlu digalakkan.

Dalam hal imunisasi dasar bagi masyarakat, Kementerian Kesehatan mencatat, ada lebih dari 786.000 anak di Indonesia yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap pada 2020. Data imunisasi rutin 2020 pun menunjukkan semua antigen imunisasi dasar lengkap cakupannya masih di bawah target minimal 95 persen.

Artinya, kekebalan komunitas yang diharapkan dari imunisasi tidak bisa tercapai. Ini mencerminkan bahwa peningkatan kesadaran masyarakat masih diperlukan agar minat melaksanakan imunisasi secara partisipatif harus terus digaungkan. (kemenkes)

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version