JAKARTA, Inibalikpapan.com – Presiden Joko Widodo menyatakan, tidak akan turut campur terkait sistem Pemilu 2024. Hal tersebut disampaikannya Harlah ke-50 PPP di ICE BSD Tangerang, Jumat (18/2/2023).

Menurutnya, hal itu wilayah partai peserta pemilu. Namun, dia berpendapat, sistem pemilu proporsional terbuka maupun tertutup sama-sama memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.

“Enggak. Pemerintah, saya perlu sampaikan, kalau dilihat terbuka itu ada kelebihan ada kelemahannya. Tertutup ada kelebihan ada kelemahannya. Silakan pilih. Itu urusan partai,” kata Jokowi.

Presiden Jokowi juga menepis isu yang menyebut dirinya telah memberikan arahan untuk mendukung sistem proporsional tertutup yang diterapkan dalam Pemilu 2024.

“Ndak ada, ndak ada, ndak ada. Saya bukan ketua partai kok,” ujar Jokowi.

Dalam sistem proporsional terbuka, pemilih bisa memilih legislator pilihan mereka secara langsung. 

Sedangkan dalam sistem pemilu proporsional tertutup, pemilih hanya perlu memilih parpol pilihannya yang berhak menentukan legislatornya kemudian.

Sistem proporsional terbuka digunakan dalam penyelenggaraan Pemilu Legislatif sejak Pemilu 2009.

Diketahui delapan dari sembilan partai politik (parpol) yang memiliki kursi di DPR RI saat ini menyatakan dukungan tetap diberlakukannya sistem pemilu proporsional terbuka.

Yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai NasDem, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sedangkan PDI Perjuangan menjadi satu-satunya partai yang ada di parlemen saat ini yang menyatakan dukungan penerapan sistem pemilu proporsional tertutup.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version