JAKARTA, Inibalikpapan.com – Partai Buruh nampak tak puas pada pemilu kali ini. Mereka menganggap banyak dirugikan, khususnya pemilihan legislatif. Karena banyak suara yang hilang.

Hal tersebut disampaikan Presiden Partai BuruhSaid Iqbal disela-sela unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat pada Kamis (29/2/2024).

Dalam kesempatan itu, dia meminta KPU agar menegakkan pemilu yang bersih. Karena dia menilai banyak terjadi kecurangan pada pemilihan legislatif

“Pemilu hari ini khususnya di pemilihan legislatif itu kotor sekali dan menjijikan. Pertama alasan tegapnya pemilu bersih, karena sekarang pemilu yang kotor dan curang di pemilihan legislatif ya,” ujar Said dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.

Kecurangan dalam Pemilu ini disebut Said terlihat dari ketidaksesuaian antara data Sistem Rekapituliasi Suara (Sirekap) KPU dengan data real count. Suara partainya juga disebut Said terus turun dari waktu ke waktu.

“Temuan partai buruh, suara partai buruh itu turun terus di Sirekap. Dan itu terkonfirmasi di realcount, turun juga. Bagaimana mungkin suara dihitung turun, jumlah suara, kalau persentase mungkin,” ucap Said.

Ia menyebut banyak juga suara para Caleg dari Partai Buruh yang hilang di berbagai wilayah. Meski jumlahnya tidak banyak sekitar satu sampai dua suara per Tempat Pemungutan Suara (TPS), jika ditotal keseluruhan maka angkanya jadi besar.

“Tertera disitu ada di C1 hasil dari KPU, itu ada satu atau dua suara. Tapi di totalnya nol, bayangkan kalau dua suara dihilangkan punya partai buruh, kali 823 ribu. 1,6 juta suara hilang,” ujarnya

Ia pun meminta agar KPU memperbaiki kinerjanya dalam melakukan penghitungan suara. Jika tidak, ia mengancam akan menggerakkan semua elemen buruh untuk melemahkan perekonomian.

“Kami ingatkan KPU jangan main-main. Buruh itu sekali dicurangi, lumpuh ekonomi kita bikin. Terutama di pemilihan legislatif,” pungkasnya.

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version