Presiden Prabowo: Indonesia Tidak Takut Perang, Tapi Pilih Damai

Presiden Prabowo Subianto secara resmi membuka pameran pertahanan Indo Defence 2025 Expo & Forum, yang digelar di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada Rabu, 11 Juni 2025. (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Prabowo Subianto secara resmi membuka pameran pertahanan Indo Defence 2025 Expo & Forum, yang digelar di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada Rabu, 11 Juni 2025. (Foto: BPMI Setpres)

JAKARTA, Inibalikpapan.com – Presiden Prabowo Subianto menegaskan, bahwa Indonesia tak akan pernah memilih perang sebagai opsi pertama. Namun jika terpaksa, Siap bertempur demi kehormatan dan kemerdekaan.

Hal itu disampaikan Presiden Prabowo saat membuka ajang Indo Defence 2025 Expo & Forum yang diikuti sebanyak 1.180 peserta eksibisi, dengan konfirmasi kehadiran dari 42 negara.

“Perang adalah pilihan terakhir. Tapi jika harus memilih, kita lebih baik mati daripada dijajah kembali. Ini ajaran luhur dari para leluhur kita,” ujarnya, di JIEXPO Kemayoran Jakarta, Rabu 11 Juni 2025.

Dalam sambutan tegas dan sarat makna geopolitik, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pertahanan yang kuat adalah fondasi utama keselamatan dan kedaulatan bangsa.

“Keselamatan suatu bangsa harus dijamin oleh pertahanan yang kuat. Tidak ada bangsa waras yang menginginkan perang. Tapi sejarah menunjukkan, bangsa yang abai pada pertahanannya sendiri akan kehilangan kedaulatannya,” ujar Presiden Prabowo.

BACA JUGA :

Cinta Damai, Tapi Lebih Cinta Kemerdekaan

Dengan mengusung tema “Defence Partnerships for Global Peace & Stability”, Indo Defence 2025 bukan sekadar pameran industri militer, melainkan forum strategis untuk memperkuat kerja sama pertahanan global.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tetap konsisten sebagai negara nonblok, yang menjunjung tinggi netralitas dan prinsip kedaulatan.

“Bangsa Indonesia dari awal menyatakan cinta damai. Tapi bangsa Indonesia lebih cinta kemerdekaan. Kita tidak akan mundur jika kedaulatan diganggu,” tegas Presiden.

Presiden Prabowo menekankan bahwa Indonesia tidak memiliki ambisi menjadi kekuatan militer agresif di kawasan atau dunia. Sebaliknya, Indonesia ingin dikenal sebagai negara yang menjalin hubungan baik dengan semua pihak—baik tetangga dekat maupun jauh.

“Kita ingin menjadi tetangga yang baik—bagi semua, tak peduli jarak geografis,” ucapnya.

Dalam konteks ini, Indo Defence 2025 menjadi panggung penting untuk memperkuat kolaborasi internasional sekaligus menegaskan bahwa Indonesia adalah kekuatan damai yang siap mempertahankan kedaulatannya./Setpres

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses