Presiden Prabowo Ingin Bentuk Satgas PHK, Pengusaha di Balikpapan Buka Suara

Inisiator Forum Komunikasi Pengusaha Balikpapan, Slamet Brotosiswoyo, menyuarakan kekhawatirannya terhadap pernyataan Presiden Prabowo terkait kebijakan ketenagakerjaan soal PHK. (Foto: Samsul/Inibalikpapan.com)

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Inisiator Forum Komunikasi Pengusaha Balikpapan, Slamet Brotosiswoyo, menyuarakan kekhawatirannya terhadap pernyataan Presiden Prabowo terkait kebijakan ketenagakerjaan soal PHK. Ia menilai, jika pernyataan itu jadi keputusan resmi, dampaknya bisa serius bagi dunia usaha.

“Pengusaha juga manusia, juga bisa jadi sasaran. Kalau pengusaha sakit, karyawan bisa lebih sakit. Ini perlu kaji ulang. Saya berharap itu hanya pernyataan, bukan keputusan final,” ujar Slamet usai pertemuan Forum Komunikasi Pengusaha Balikpapan, baru-baru ini.

Ia menyoroti khusus soal wacana penghapusan mekanisme pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pembentukan satuan tugas (Satgas) PHK. Menurutnya, gagasan itu mengejutkan dan bisa menggerus kepercayaan investor.

“Kalau jadi keputusan, bisa benar-benar membuat investor kabur. Misalnya ada kontrak kerja 2–3 bulan, masa iya harus mengangkat pegawai seumur hidup? Itu memberatkan,” ujarnya.

Meski demikian, Slamet mengingatkan agar kepentingan para pekerja tetap menjadi pertimbangan. Ia percaya para buruh hanya ingin bekerja dengan aman dan dibayar sesuai kesepakatan.

“Yang penting mereka bekerja dengan aman dan digaji sesuai kesepakatan bersama. Jangan semua tuntutan serikat langsung dituruti tanpa mempertimbangkan pelaku usaha,” tambahnya.

Soal peran pengusaha lokal dalam pembangunan kota, Slamet menyayangkan mereka selama ini hanya jadi penonton. Forum yang ia gagas, kata dia, bertujuan mengubah hal tersebut.

“Melalui forum ini, kita ingin pengusaha lokal menjadi pelaku, bukan penonton. Makanya forum ini akan kita gelar rutin setiap bulan. Ke depan akan kita buat per sektor, seperti UMKM, perhotelan, konstruksi dan sebagainya,” jelasnya.

Ia juga menyoroti tantangan besar lain: kualitas sumber daya manusia. Menurutnya, penguatan SDM lokal harus menjadi prioritas.

“SDM itu kunci. Kalau SDM kita tidak berkembang, maka produktivitas juga tidak akan maju. Ini PR besar kita bersama,” tutupnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses