Presiden Prabowo Percepat Pembentukan Koperasi Merah Putih untuk Perkuat Ekonomi Desa dan Pangkas Rantai Pasok
BOGOR, Inibalikpapan.com – Presiden Prabowo Subianto kembali menggelar rapat terbatas keempat di kediaman pribadinya di Hambalang, Kabupaten Bogor dengan fokus utama pada percepatan pembangunan Koperasi Merah Putih. Strategi ini diposisikan sebagai motor penggerak ekonomi desa sekaligus solusi konkret untuk mempersingkat rantai pasok kebutuhan pokok rakyat.
Rapat dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan sejumlah menteri terkait. Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan, program ini menjadi bagian penting dari agenda transformasi ekonomi kerakyatan yang berbasis koperasi dan distribusi langsung.
“Koperasi Merah Putih tidak hanya dirancang memangkas panjangnya jalur distribusi antara produsen dan konsumen, tetapi juga sebagai single gateway untuk penyaluran kebutuhan dasar masyarakat,” jelas Seskab Teddy.
Solusi Strategis untuk Distribusi Pangan, Pupuk, dan Bantuan Pemerintah
Melalui Koperasi Merah Putih, pemerintah ingin mengintervensi langsung hambatan struktural dalam rantai pasok. Produk seperti pupuk, tabung gas, dan bantuan pemerintah lainnya akan disalurkan secara lebih tepat sasaran dan efisien melalui koperasi ini.
BACA JUGA :
Langkah ini juga diyakini akan memperkuat posisi desa sebagai simpul ekonomi produktif, bukan hanya penerima manfaat.
Pembentukan Satgas Koperasi Merah Putih
Untuk mempercepat implementasi dan memastikan tata kelola program berjalan optimal, Presiden Prabowo membentuk Satuan Tugas (Satgas) Koperasi Merah Putih. Satgas ini dipimpin langsung oleh Menko Pangan Zulkifli Hasan dan terdiri dari wakil kementerian terkait serta pelaksana harian di tingkat operasional.
“Pembentukan Satgas ini menjadi langkah konkret pemerintah dalam memastikan integrasi lintas sektor dan efektivitas program di lapangan,” tegas Seskab Teddy.
Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi tulang punggung distribusi yang andal, menyatukan aspek produksi, logistik, hingga akses rakyat terhadap barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.
BACA JUGA

