Presiden Prabowo Resmikan 47 PLTS, Ribuan Rumah di Wilayah 3T Kini Teraliri Listrik

Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan PLTS untuk daerah 3T melalui acara peluncuran 55 proyek energi baru terbarukan (EBT) yang dipusatkan di PLTP Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (26/6/2025).
Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan PLTS melalui acara peluncuran 55 proyek energi baru terbarukan (EBT) yang dipusatkan di PLTP Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (26/6/2025). Foto: Ist

Jakarta, inibalikpapan.com,- Pemerintah terus mendorong pemerataan akses energi lewat pengembangan energi terbarukan. Terbaru, sebanyak 47 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) resmi dioperasikan di 47 desa pada 11 provinsi. Proyek ini memberi akses listrik bagi 5.383 rumah tangga di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Presiden RI Prabowo Subianto meresmikannya melalui acara peluncuran 55 proyek energi baru terbarukan (EBT) yang berpusat di PLTP Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (26/6/2025).

“Energi surya bisa jadi solusi buat desa-desa agar mandiri energi. Mulai dari desa, kecamatan, kabupaten, bahkan pulau-pulau terpencil pun bisa dapat listrik,” kata Presiden dalam siaran pers yang inibalikpapan.com terima, Sabtu (28/6/2025).

Ia menekankan pentingnya proyek PLTS ini, bukan hanya untuk meningkatkan elektrifikasi, tapi juga sebagai bagian dari langkah besar menuju Net Zero Emissions pada 2060.

“Indonesia bisa jadi negara yang capai nol emisi tepat waktu. Tapi yang lebih penting, kita bisa pangkas jalur logistik mahal, karena energi bisa diproduksi langsung di lokasi,” ujarnya.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut PLTS akan menjadi tumpuan utama pemerintah dalam menyambungkan listrik ke desa-desa yang belum terjangkau jaringan PLN.

“Dalam empat sampai lima tahun ke depan, desa tanpa listrik akan kita jangkau lewat PLTS. Ini kerja sama antara pemerintah, PLN, dan swasta. Ini bentuk keadilan sosial,” ungkap Bahlil.

PLN Dukung Keadilan Energi

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan komitmen PLN untuk mendukung penuh program ini demi keadilan energi nasional.

“Program ini bukan sekadar menyalakan listrik, tapi juga menunjukkan Indonesia serius dalam transisi energi. Ini gotong royong menuju masa depan yang lebih bersih dan inklusif,” jelas Darmawan.

Dengan total kapasitas 27,8 megawatt (MW), 47 PLTS tersebut kini menjadi sumber utama listrik bagi ribuan rumah yang sebelumnya bergantung pada lampu minyak atau bahkan hidup tanpa penerangan.

“Anak-anak kini bisa belajar lebih nyaman, layanan kesehatan lebih maksimal, dan usaha rakyat bisa berkembang. Inilah makna keadilan energi,” tutupnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses