Presiden Prabowo Setujui Tim Reformasi Polri, DPR Tekankan Perubahan Kultural
JAKARTA, Inibalikpapan.com – Presiden Prabowo Subianto menyetujui pembentukan tim reformasi Polri, usulan yang disampaikan Gerakan Nurani Bangsa (GNB) berisi tokoh lintas agama.
Langkah ini dinilai penting untuk memperbaiki institusi kepolisian pasca sorotan publik atas tindakan represif aparat dalam mengawal demonstrasi belakangan ini.
Komisi III DPR RI menyambut baik rencana tersebut. Anggota Komisi III, Nasir Djamil, menilai reformasi Polri sejatinya terus berjalan, mulai dari reformasi struktural, instrumental hingga kultural. Namun, pekerjaan rumah terbesar menurutnya adalah di ranah kultural.
“Reformasi kepolisian sebenarnya terus bergerak. Tapi memang yang masih menjadi pekerjaan rumah Polri adalah reformasi kultural,” ujar Nasir dikutip dari laman DPR.
Ia menekankan, reformasi kultural membutuhkan dukungan penuh Presiden agar polisi memiliki kepribadian anti-suap, mengutamakan pelayanan publik, serta menjunjung tinggi jiwa pengabdian dan kemanusiaan.
Hal senada disampaikan Rikwanto, anggota Komisi III DPR lainnya. Ia optimistis dengan langkah Presiden Prabowo, namun menekankan agar tim reformasi Polri berisi orang-orang yang tepat dan bekerja secara transparan.
“Kalau memang Presiden menghendaki demikian ya agar dilaksanakan. Apa isinya nanti tentu ada koordinasi. Tim yang dibentuk itu siapa, terdiri dari apa saja, yang mau direformasi itu apa nanti dibahas,” kata Rikwanto.
Dengan dukungan Presiden dan pengawasan DPR, publik berharap reformasi Polri tidak hanya berhenti pada perubahan struktur, tetapi juga menyentuh budaya dan perilaku polisi agar benar-benar hadir untuk masyarakat.
BACA JUGA
