Program Bazar GeSit, Upaya Disdag Balikpapan Kendalikan Inflasi

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Perdagangan (Disdag) bersama Perumda Manuntung Sukses terus memperkuat sinergi dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok dan daya beli masyarakat melalui program Booth dan Bazar Gerakan Stabilitas Inflasi Terkendali (GeSit). 

Program ini menjadi salah satu strategi utama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam menekan laju inflasi serta memastikan keterjangkauan kebutuhan pokok bagi seluruh lapisan masyarakat.

Bazar GeSit digelar rutin setiap hari Jumat, mulai pukul 08.30 hingga 11.00 WITA, dengan menyasar lokasi-lokasi strategis agar mudah dijangkau oleh masyarakat. Salah satu titik utama pelaksanaan adalah halaman Kantor Perumda Manuntung Sukses, tepatnya di samping Kantor Golkar. Selain itu, kegiatan juga turut dilaksanakan di kawasan Kopri Taman Tiga Generasi Balikpapan Selatan, serta di sejumlah kantor kecamatan dan kelurahan seperti Baru Ulu, Baru Tengah, Manggar. Sementara itu, melalui Kios Penyeimbang GeSit di Pasar Klandasan, layanan penyediaan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau diberikan secara permanen.

Kepala Disdag Kota Balikpapan, Haemusri Umar, menyampaikan bahwa Bazar GeSit menjadi langkah nyata pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga pangan dan mengantisipasi lonjakan harga. Menurutnya, pemerintah perlu hadir di tengah warga, terutama pada periode tertentu ketika harga bahan pokok meningkat.

“Bazar GeSit ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok. Kami ingin memastikan masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan dengan harga yang terjangkau. Ketika ada potensi kenaikan harga, pemerintah harus hadir memberikan intervensi,” ujar Haemusri Umar, Jumat (7/11/2025).

Rutin Digelar Setiap Pekan

Bazar yang rutin digelar ini mendapat sambutan positif dari warga. Kartika, salah satu pedagang yang rutin mengikuti kegiatan tersebut, menyebutkan sejumlah komoditas yang ditawarkan lebih murah dibandingkan pasar tradisional, sehingga menjadi daya tarik utama bagi masyarakat.

“Telur dijual Rp55.000 per piring, sementara di pasar bisa mencapai Rp60.000. Beras SPHP Rp60.000 per 5 kg, beras premium Rp82.800 per 5 kg, minyak goreng Rp39.500 per 2 liter, dan gula pasir Rp19.500 per kilogram,” ujarnya. Menurutnya, penjualan per kegiatan dapat mencapai Rp1 juta hingga Rp2 juta, tergantung lokasi dan jumlah pengunjung.

Haemusri menambahkan, selain menjaga keterjangkauan pangan, Bazar GeSit juga ikut mendukung gerakan digitalisasi transaksi. Warga tidak hanya bisa berbelanja secara tunai, tetapi juga menggunakan QRIS sebagai bentuk dukungan terhadap transformasi menuju cashless society di Kota Balikpapan.

Ia menegaskan, pelaksanaan Bazar GeSit bersifat dinamis dan akan terus berpindah lokasi agar manfaatnya dirasakan lebih merata oleh masyarakat di berbagai kecamatan. Untuk informasi jadwal terbaru, masyarakat dapat memantau melalui akun resmi media sosial @manuntung_mart atau menghubungi kelurahan setempat.

“Kami berharap program ini terus memberi dampak positif bagi masyarakat dalam menjaga kestabilan ekonomi dan menekan inflasi di daerah,” pungkas Haemusri.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses