BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemkot bersama tim L2T2 termasuk PDAM sudah membuat rancangan besaarn iuran bagi peserta yang ikut dalam Layaan Lumpur Tinja Terjadwal (T2L2).

Ketua Tim L2T2 PDAM Purnamawati menjelaskan dalam program santisasi ini, pemkot telah memiliki perda sanitasi yang disahkan 2016 lalu dan perwali.

Besaran iuran sangat murah yakni Rp9500 perbulan. Namun besaran ini masih rancangan. “Jadi Rp9500 di kali 4 tahun sekitar Rp500 ribuan. Kalau diluaran itu bayarnya bisa Rp600-700 ribu. Makanya slogan solusi hemat hidup sehat,”jelasnya.

Di Balikpapan berdasarkan data, terdapat 85 persen rumah yang memiliki septink namun dari jumlah itu 95 persen septink yang dimiliki masyarakat tidak layak. Karena program ini menawarkan sedot tinja terjadwal dan tidak terjadwal. Pembuangan limbah ini dipusatkan di areal Instalasi Pengolahan Lumpur Tinda di milik pemkot di Manggar.

“Saat ini baru dua kelurahan itu yang menjadi pilot projek yakni melibatkan 1250 KK. Sudah kita survey melibatkan ITK . Dari jumlah itu ada 306 rumah tangga yang memiliki lubang sedot. Dari jumlah itu, hanya 125 yang bisa dibuka lubang sedot,” beberanya.

Diakui masih ada warga yang belum paham pada program ini. namun pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan survey lanjutan. Sedot WC bagian dari perbaikan sanitasi lingkungan masyarakat.

“ Ini sifatnya mandatory (wajib) diikuti. Sudah diatur di perda juga dan ini konsepnya untuk penyelamatan lingkungan,” tandasnya.

Terkait pemilihan lokasi di dua kelurahan ini, jelas Purnamawati karena lingkungan itu jadi percontohan pelanggan PDAM yang patuh dalam pembayaran iuran air maupun iuaran sampah.

“Pastinya mereka akan mendapatkan manfaat perbaikan sanitasi dilingkungan mereka,” tambahnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version