Proyek Gedung Dinas Puluhan Miliar di Balikpapan Dinilai Berjalan Lambat, Wakil Wali Kota Bilang Begini

Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo bersama sejumlah pejabat meninjau langsung progres pembangunan gedung Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3) serta dinas perdagangan kota setempat, Senin (19/5). (Foto: Samsul/inibalikpapan.com)

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo bersama sejumlah pejabat meninjau langsung progres pembangunan gedung dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (DP3) serta dinas perdagangan kota setempat, Senin (19/5). Peninjauan ini menjadi bagian dari agenda pengawasan rutin terhadap proyek-proyek fisik milik pemkot.

Dalam kunjungan itu, Bagus menyampaikan kekhawatirannya terhadap lambatnya progres pembangunan yang baru mencapai sekitar dua persen. Padahal kontrak sudah berjalan selama tiga bulan.

“Kalau struktur baru naik dua persen, kita khawatir pekerjaan arsitektur akan ikut terlambat. Harusnya deviasi progres bisa lebih besar agar pekerjaan bisa terkejar,” ujarnya di lokasi proyek.

Ia menyebutkan dua hambatan utama yang mengganggu kelancaran proyek. Yakni belum terpindahnya jaringan utilitas, termasuk kabel telepon dan trafo listrik. Bagus pun meminta dinas terkait segera memfasilitasi koordinasi dengan pihak PLN dan Telkom.

“Kami minta UPD segera panggil PLN dan Telkom agar pemindahan utilitas bisa dipercepat. Ini harus jadi prioritas karena sudah menghambat pekerjaan,” tegasnya.

Meskipun penerapan aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ia nilai cukup baik, Bagus juga menyoroti kondisi kebersihan area proyek. Ia meminta manajemen konstruksi (MK), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), serta Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) untuk memberikan pembinaan lebih lanjut kepada pihak kontraktor.

“Lingkungan kerja harus bersih. Kalau bersih, enak dilihat, dan pekerjaan juga lebih mudah dilanjutkan,” katanya.

Pembangunan gedung DP3 dan Dinas Perdagangan ini mereka kerjakan dengan skema kontrak tahun tunggal (single year contract) dan menelan anggaran sebesar Rp43,6 miliar. Target penyelesaian pada akhir Desember 2025.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses