BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – BUMN Rusian Railways menargetkan paling cepat pelaksanaan fisik Kereta Api Bornea (KAB) pada 2018 mendatang.

Diperkirakan butuh waktu 5 tahun atau 2022 diperkirakan operasional kereta amgkutan sumber daya alam Kaltim ini.

Selain amdal sudah selesai,pihak PT KAB sedang merampungkan survey teknik tanah, metocean, geofisika baik di areal pelabuhan Buluminung maupun lintasan rel kereta.

President Director KAB Sergei Kutnetsov mengatakan jalur kereta api akan dibuat dua yakni jalur utara dari Tabang (Kukar) – Maloy Sangata (Kaltim) sepanjang 270 kilometer dan jalur selatan ruas Buluminung PPU-Kubar sepanjang 305 kilometer.

“Untuk jalur selatan kita periotaskan pembangunan Pelabuhan Buluminung PPU terlebih dahulu,” ujarnya Senin siang (10/7/2017) di Balikpapan bersama Gubernur Kaltim usai pertemuan tertutup mengenai progres Pembangunan Rel Kereta Api di Kaltim.

Dalam realisasi jalur selatan dilaksanakan dua tahap yakni salah satu pembangunan pelabuhan di kawasan industri Buluminung PPU. “Saat ini tanah telah siap 140 hektar di Buluminung untuk area penyimpanan(stockpile) batu bara dan bidang induatri lain seperti perakitan truk,” sebutnya.

Sergey Kuznetsov mengatakan ada dua jalur kereta yagn akan dibangun yakni jalur selatan dan Utara. Diperkirakan dua jalur ini memakan investasi 2 miliar dollar.
“Jalur utara total Investasi sekitar 1 miliar dolar. Dalam waktu dekat kita buat timeschedulenya,” ujarnya

Pihaknya telah memaparkan progres pembangunan kepada Gubernur Kaltim dan timnya.

“Mudah-mudahan berjalan sesuai rencana,”harapnya.

Direktur Teknik Kereta Api Borneo Vladimir Volkov mengatakan direncanakan pada akhir juli telah selesai hasil survey teknis menyangkut ketahan tanah, geologi di kawasan pelabuhan dan jalur rel.
” Kalau ini selesai akan segara dilakukan kegiatan fisik,” katanya. Dari perencanaan Kegiatan dimulai 2019 hingga 2022.

Sejak Sesember 2016 dilakukn analisa 2000 sampel tanah untuk memastikan ketahanan dan kekuatan struktur tanah.
” Untuk Pelabuhan juga dilakukan pekerjaan persiapan lahan bagi akses masuk kendaraan dan alat dan bahan material ke dermaga buluminung,” tuturnta.

Gubernur Kaltim Awang Faroek menjamin dan mendukung penuh proyek ini berjalan sesuai harapan.

Proyek strtagis yang diatir dalam Perpres 58 tahun 2017 ini akan dibahas bersama7 menteri pada 14 Juli mendatang di Balikpapan.
” Mereka hadir di Balikpapan di Hotel Senyiur untuk membahaa proyek strategis naaional di Kaltim,” ungkapnya.

Awang berharap tidak kendala berarti dalam proywek ini. Menurutnya pembangunan rel kereta api relatif mudah dilakukan di Kalimantan di bandingkan di Jawa. Mengingat lahan luas, murah dan tidak banyak berhadapan dengan lahan pemukiman penduduk.

“Kalau dikita cukup lewat hutan saja tinggal bagaimana status hutannya apakah hutan lindung atau konservasi,” katanya.

Namun persoalan lahan hingga kini belum dilakukan pembebasan lahan untuk jalur kereta. ” Baru ada di pelabuhan yang sudah yang lain belum. Nanti kita undang bupati untuk membantu pembebasan lahan,” tandasnya.

Pihaknya juga mengajak pengusaha lokal maupun nasional untuk ambil bagian dalam proyek ini.
“Pengusaha Kaltim jangan hanya jadi penonton saya undang untuk ikut mensukseskan ini,” ajaknya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version