BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Penerapan belajar tatap muka saat ini bergantung pada penurunan status level kota Balikpapan yang hingga kini masih PKKM level 4.  Pemerintah pusat telah memberikan lampu hijau kepada daerah yang sudah masuk level 3 dapat menerapkan pembelajaran tatap muka/luring.

Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud mengatakan  kecendrungan kasus covid di Balikpapan sudah mulai melandai sejak pekan kemarin. Namun penerapan belajar tatap muka bergantung pada penurunan level  Balikpapan.

“Kita lihat lihat dulu kalau memang melandai dan status Balikpapan  turun level tidak pedes-pedes amat sedanglah pedesnya ya kita sesuai regulasi bisa saja kita tinjau untuk tatap muka  siswa-siswi,”  tuturnya belum lama ini.

Saat ini status Balikpapan hingga 23 Agustus nanti masih PPKM level 4. “Itu saya bilang nanti kita tinjau sesuai regulasi. Kalau turun levelnya ada kemungkinan kita ikut regulasi yang memperbolehkan tatap muka,” jelasnya.

“Zona kita lihat dulu kalau zona hijau diboleh, kalau masih merah tunggu-tunggu dulu kan kita bertahap jangan langsung semuanya. Jangan sampai teledor, jumawa kondisi seperti ini khawatir penulan lebih banyak lagi,” sambungnya.

Terpisah, Kepala  Disdikbud Kota Balikpapan Muhaimin menjelaskan, untuk PTM akan melihat kondisi  pandemi Covid-19 apalagi Balikpapan masih dalam kondisi PPKM level 4 dan masih berlanjut sampai 23 Agustus mendatang.

“Nanti kita tinggal tunggu keputusan Walikota Balikpapan selaku Ketua Satgas Covid  Kota apakah PPKM nya diperpanjang atau tidak,” ujar Muhaimin, Jumat (20/8/2021).

“Kita  kan punya wilayah-wilayah yang ada zonanya mulai dari RT sampai Kecamatan. Seandainya PPKM nya itu ternyata tidak diperbanyak dan boleh tatap muka, kita   akan lihat kawasan yang zonanya memungkinkan dilaksanakan PTM,” jelasnya.

Apalagi arahan dari Kementerian Pendidikan jika sekolah yang melaksanakan PTM harus tetap mendapatkan rekomendasi dari Satgas Covid setempat.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version