PTMB Berharap Pembebasan Lahan Embung Aji Raden Tetap Lanjut di 2026
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) berharap pembebasan lahan Embung Aji Raden tetap dapat dilanjutkan pada 2026, meskipun Pemkot Balikpapan tengah menghadapi tantangan pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD). Embung ini dinilai menjadi opsi paling realistis untuk menambah suplai air baku bagi kebutuhan Kota Minyak.
Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin, menyampaikan bahwa pihaknya menunggu komitmen pemerintah daerah untuk melanjutkan penganggaran pembebasan lahan. Langkah tersebut penting karena proses pembebasan sudah berlangsung secara bertahap.
“Kami masih menunggu langkah pemerintah daerah untuk pembebasan lahan,” ujarnya, Senin (8/12/2025).
Diketahui, kebutuhan pembebasan lahan Embung Aji Raden diperkirakan mencapai sekitar Rp 80 miliar. Sementara pembangunan fasilitas instalasi pengolahan air (IPA) akan ditangani oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV.
Proyek Embung Aji Raden telah masuk dalam rencana bisnis PTMB tahun 2027. Yudhi berharap proses pembebasan lahan dapat dilakukan pada 2026–2027 sehingga pembangunan fisik bisa segera dimulai.
“Mudah-mudahan 2026–2027 bisa dilakukan pembebasan lahan dan mulai pembangunan fisik,” katanya.
Rencana tersebut disebut sangat strategis untuk meningkatkan suplai air baku. Menurut Yudhi, sebenarnya IPA sudah siap, hanya perlu penambahan satu unit lagi. “Tahap pertama sudah ada di Teritip I. Nanti tinggal satu IPA lagi,” jelasnya.
Pembangunan IPA Teritip Tahap II direncanakan memiliki kapasitas 200 liter per detik. Dengan tambahan ini, pasokan air di wilayah Balikpapan Timur diproyeksikan lebih stabil dan mampu menambah sekitar 11.118 sambungan rumah (SR). Jika suplai tambahan 200 liter per detik terealisasi, layanan air untuk wilayah timur dan sebagian selatan akan lebih aman dari risiko kekurangan pasokan.
Yudhi menargetkan fasilitas dari Embung Aji Raden dapat mulai memberi manfaat pada 2027–2028. Saat ini, IPA Teritip Tahap I yang juga memiliki kapasitas 200 liter per detik melayani lebih dari 16 ribu SR. Namun akibat tingkat kehilangan air atau non-revenue water (NRW) yang mencapai 26,93 persen, layanan optimalnya saat ini hanya sekitar 14 ribu SR.
“Insyaallah ada perbaikan layanan terus untuk kelancaran distribusi air,” pungkas Yudhi.***
BACA JUGA
