BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Untuk mengatasi membeludaknya pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) setiap tahun di Kota Balikpapan, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan akan memaksimalkan keberadaan SMP Terpadu atau SMPN 24 Balikpapan, di Jalan Soekarno-Hatta Km 6, Kelurahan Graha Indah.

“SMPN 24 Balikpapan di Kelurahan Graha Indah sudah rampung pengerjaannya. Sehingga sudah dapat menerima peserta didik baru pada tahun ajaran baru 2022 ini,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Purnomo, kepada media, Kamis (14/4/2022).

Purnomo menjelaskan, pembangunan SMP Terpadu ini, untuk menambah kekurangan pada rombongan belajar  (rombel). Dimana setiap tahunnya di kawasan Balikpapan Utara selalu mengalami kekurangan ruang kelas baru (RKB). Jadi nanti ada 12 RKB di SMPN 24.

“Pembangunan SMP 24 menelan anggaran Rp 3 miliar dari APBD 2019. Lalu pada APBD 2020 akan mendapat tambahan dikucurkan lagi Rp 6 miliar. Dana itu dipergunakan dalam renovasi kantor, penyediaan lahan lapangan upacara, siring, akses jalan hingga pembangunan kantor atau site development,” ujar Purnomo.

Purnomo menambahkan, untuk pembangunan SD dan SMP terpadu di wilayah Balikpapan Selatan, saat ini sedang ditangani BPKAD untuk masalah lahannya, semoga aja sudah selesai dan dapat berlanjut ke proses selanjutnya.

“Yang di Balikpapan Selatan masih dilakukan pendataan untuk lahannya,” aku Purnomo. 

Sedangkan untuk rencana pembangunan sekolah terpadu SD-SMP di Kecamatan Balikpapan Selatan, pemerintah kota berencana mempergunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022.

Menurut Purnomo, berbeda dengan aturan sebelumnya, penggunaan DAK tidak hanya difokuskan pada pelaksanaan perbaikan namun juga diperbolehkan untuk membangun sekolah baru.

“Kalau aturan yang lama itu, DAK hanya digunakan untuk rehab tapi untuk tahun ini diperbolehkan dipergunakan untuk rehab dan rencana anggaran biaya (RAB). Jadi bisa mengurangi besaran anggaran yang dialokasikan dari APBD,” tuturnya. 

Dia mengatakan, untuk saat ini proses pengerjaan proyek pembangunan SMPN 25 di Kecamatan Balikpapan Barat masih terus berjalan. Untuk target penyelesaian pembangunan gedung sekolah tersebut dapat dirampungkan pada akhir tahun 2022 ini. Dan target operasional SMPN 25 dalam masa PPDB 2023.

“Sedangkan SMP di Balikpapan Barat dibutuhkan anggaran sekitar Rp 110 miliar,” kata mantan Kadinsos Balikpapan ini. 

Purnomo menilai dengan adanya pembangunan gedung sekolah di Barat dan Selatan setidaknya dapat mengurangi masalah saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) setiap tahun di kota ini.

“Kita tau sendiri, disaat pelaksanaan PPDB setiap tahunnya selalu terkendala dengan jumlah sekolah yang tidak cukup menampung siswa/siswi yang lulus SD. Maka dengan adanya gedung baru setidaknya sedikit mengurangi permasalahan saat PPDB,” bebernya.

Purnomo menambahkan, adanya gedung baru di Barat, akan membuat kawasan tersebut semakin maju dan berkembang. Terlebih, dengan ditunjuknya Penajam Paser Utara (PPU) menjadi Ibu Kota Negara (IKN), tentu saja kawasan Balikpapan Barat menjadi pintu gerbang terdekat dengan IKN yang baru.

“Balikpapan Barat sangat dekat dengan PPU yang akan segera menjadi IKN, dan Balikpapan Barat jadi pintu gerbang terdekat dengan IKN nantinya,” pungkasnya. 

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version