Puskesmas Gunung Samarinda Perkuat Layanan Kesehatan,  Dorong Kawasan Tanpa Rokok

Kepala Puskesmas Gunung Samarinda drg. Sulis Kartiningrum (kanan) bersama Kepala DKK Balikpapan Alwiati.

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com  – Di tengah dinamika kehidupan masyarakat perkotaan yang semakin cepat, Puskesmas Gunung Samarinda terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan layanan kesehatan yang promotif, preventif, dan berorientasi pada masyarakat.

Di bawah kepemimpinan drg. Sulis Kartiningrum, berbagai kegiatan digelar sepanjang Oktober 2025 sebagai bentuk nyata implementasi program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan transformasi pelayanan kesehatan primer. Mulai dari Posyandu Serentak hingga pembinaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), seluruh kegiatan diarahkan untuk membangun kesadaran warga akan pentingnya hidup sehat, bersih, dan produktif.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya datang ke Puskesmas saat sakit, tetapi juga aktif menjaga kesehatan sejak dini,” ujar drg. Sulis Kartiningrum, Kamis (16/10/2025).

Upaya Cegah Stunting dan Pantau Tumbuh Kembang Anak

Kegiatan dimulai pada 1–5 Oktober 2025 melalui Posyandu Serentak yang tersebar di seluruh wilayah kerja Puskesmas Gunung Samarinda. Fokus utama kegiatan ini adalah pencegahan stunting dan pemantauan tumbuh kembang anak balita, sejalan dengan program nasional penurunan stunting yang menjadi prioritas pemerintah kota.

Di setiap posyandu, keluarga mendapatkan berbagai layanan kesehatan seperti:

  • Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan anak.
  • Pemeriksaan status gizi dan imunisasi dasar lengkap.
  • Pemberian vitamin A dan obat cacing.
  • Konseling gizi dan edukasi pola asuh anak.

Petugas kesehatan juga memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif, pemenuhan protein hewani, dan kebersihan lingkungan sebagai langkah sederhana untuk mencegah gizi buruk.

“Kami ingin setiap orang tua memahami bahwa gizi seimbang dan pola asuh yang benar adalah fondasi tumbuh kembang anak. Stunting bukan hanya soal tinggi badan, tetapi juga perkembangan otak dan masa depan anak,” tegas drg. Sulis.

Wujud Nyata Kepedulian Publik

Program berlanjut pada 9 Oktober 2025, dengan kegiatan pembinaan dan penilaian Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Kelurahan Gunung Samarinda Baru.
Petugas Puskesmas bersama perangkat kelurahan dan unsur masyarakat turun langsung melakukan pemantauan ke sejumlah titik publik, antara lain sekolah, kantor, rumah ibadah, serta area pelayanan umum.

Tujuannya adalah memastikan implementasi kebijakan lingkungan bebas asap rokok berjalan sesuai Peraturan Daerah dan meningkatkan kesadaran publik tentang bahaya paparan asap rokok.

“Kami ingin masyarakat memahami bahwa KTR bukan hanya aturan, tapi bentuk kepedulian sosial terhadap kesehatan bersama, terutama bagi anak-anak dan lansia yang paling rentan terhadap asap rokok,” kata drg. Sulis.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya Pemkot Balikpapan menuju kota sehat, yang sejalan dengan visi Balikpapan sebagai Kota Layak Huni dan Sehat (Healthy City). Informasi dan hasil evaluasi KTR dapat diakses melalui situs resmi Dinas Kesehatan Kota Balikpapan.

Edukasi Lapangan Tetap Berjalan

Meski padat kegiatan tematik, layanan rutin tetap berjalan normal. Masyarakat tetap dapat mengakses:

  • Pemeriksaan kesehatan umum dan gigi.
  • Layanan ibu dan anak (KIA).
  • Konsultasi gizi dan imunisasi.
  • Pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol.
  • Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan rumah tangga.

Petugas juga aktif turun ke lapangan untuk memberikan edukasi tentang pencegahan penyakit menular, seperti demam berdarah dengue (DBD), infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan diare musiman yang sering muncul saat cuaca ekstrem.

“Kami tidak menunggu warga datang ke fasilitas, tapi mendatangi mereka. Pendekatan ini penting agar masyarakat di wilayah padat maupun pinggiran bisa mendapat hak layanan kesehatan yang sama,” tutur Sulis.

Tantangan di Lapangan dan Semangat Kolaborasi

Meski program berjalan baik, Puskesmas Gunung Samarinda masih menghadapi tantangan lapangan, terutama pada wilayah pinggiran yang akses jalannya terbatas serta minim partisipasi kader kesehatan di beberapa RT.

Untuk itu, pihaknya terus memperkuat kolaborasi lintas sektor dengan kelurahan, PKK, karang taruna, dan lembaga pendidikan.

“Kunci keberhasilan bukan hanya di petugas, tetapi di masyarakat. Kami ingin kegiatan kesehatan hidup di tengah lingkungan, bukan berhenti di gedung puskesmas,” tambahnya.

Menuju Transformasi Digital Layanan Kesehatan

Sebagai bagian dari transformasi sistem kesehatan nasional, Puskesmas Gunung Samarinda kini mulai menerapkan pendekatan digital dan berbasis komunitas.
Sistem pendaftaran daring dan penyuluhan kesehatan virtual mulai diuji coba agar layanan lebih cepat, efisien, dan mudah diakses oleh masyarakat.

Selain itu, Puskesmas juga aktif menggunakan media sosial resmi @puskesmas_gn.samarinda untuk menyebarkan informasi terkini tentang jadwal imunisasi, edukasi gizi, serta tips menjaga kesehatan keluarga.

“Kami beradaptasi dengan perkembangan zaman. Masyarakat sekarang lebih cepat merespons informasi digital, dan itu menjadi peluang untuk memperluas jangkauan edukasi kesehatan,” ungkap drg. Sulis.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses