BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Dualisme KONI Balikpapan sangat disayangkan Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud.

Menurutnya yang menjadi korban adalah atlet. Ujung prestasi olahraga Balikpapan akan mundur. Karena itu Wali Kota meminta agar tidak perlu ada dualisme. Keduabelahpihak diminta bersatu merapatkan barisan untuk memajukan olahraga kota Balikpapan.

“Oh ada dualisme? Kalau bisa dibicarakan dengan baik kalau bisa disatukan saja. Gitu aja kok repot. Satukan bagus jangan berkelompok-kelompok apalagi ada dualisme,” ujar Rahmad, menanggapi pertanyaan inibalikpapan seputar kondisi KONI Balikpapan, usai menutup kegiatan Pesantren Ramadan, Minggu sore (24/4/2022).

Lanjut Rahmad dualisme membuat pemerintah tidak dapat mengucurkan bantuan hibah ke KONI namun bisa saja KONI diambil alih pemerintah melalui dispora.

“Kita berharap disatukan jangan ada dualisme lagi nanti yang rugi atletnya, yang rugi cabornya. Karena pasti pemerintah tidak bisa menghibahkan dana bantuan kalau ada dualisme apalagi tigalisme,” tandasnya.  

“Nanti pemerintah alih semuanya dana-dananya melalui dispora aja nanti. Kalau ada dualisme ya,” tukasnya.

Diketahui, Minggu pagi (24/4/2022)KONI Balikpapan pecah dua menyusul tidak ketemunya persamaan pandangan antara kubu Muslimin dan kubu Ridwan. Kedua bakal calon yang harus dipilih dalam pemilihanKetua KONI Balikpapan.

KONI kubu Muslimin menggelar musyarawarah Olahraga Kota Balikpapan di hotel Astara sedangkan kubu Ridwan menggelar muskot di Platinum pada hari yang sama.

Mereka pecah karena menyangkut perbedaan pemahanan jumlah dukungan. Yakni bacalon wajib mengantongi 30 persen dari 63 cabor anggota KONI Balikpapan termasuk dalamnya 4 badan fungsional KONI.

Kubu Muslimin mendapatkan 19 dukungan cabor dengan 4 dukungan badan fungsional. Sedangkan kubu satunya hanya mendapatkan dukungan mayoritas dari cabang olahraga namun tidak mendapatkan dukungan dari badan fungsional KONI Balikpapan.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version