BALIKPAPAN,  Inibalikpapan.com — Menjadi pengusaha sukses dan Wakil walikota rupanya salah satu alasan Universitas Balikpapan mengundang H. Rahmad Mas’ud tampil sebagai pembicara kuliah umum Universitas Balikpapan dengan tema “Generasi Milenial dan Tantangan Revolusi Industri 4.0”, Sabtu jelang siang (27/7/2019).

Rahmad tampil santai dengan baju putih dibalut jaket biru dongker dan bercelana jeans, menyampaikan pengalaman dan motivasi bagi kalangan intelektual kampus dalam realitas kehidupan yang kini makin kompetitif persaingan kerja apalagi pada era milenial ini. 

Mahaisiswa yang didampingi dosen dan dekan Universitas Balikpapan tampak antusias mendengarkan dan menyimak pengalaman suka dan duka, jatuh bangun sebagai pengusaha transportasi minyak yang  memulai dari bawah ini hingga saat ini.

Dalam paparan tanpa teks atau layar, Rahmad Mas’ud menceritakan perjalanan hidupnya dalam menghadapi tantangan, sebelum terjun kedunia politik dan menjadi wakil walikota.

Menurutnya  banyak tantangan yang dihadapinya saat menjadi pengusaha. Kesuksesan mustahil diraih tanpa adanya  kesulitan, jatuh bangun dan kerugian.

Justru dengan pengalaman pahit itu, dirinya dapat bangkit meraih peluang kesuksesan hingga saat ini. Dia juga mengingatkan agar mahasiswa menuntaskan pendidikan karena yang membedakan adalah cara berpikir dan cara kita bangkit dari keterpurukan.

Selain itu siapapun kita, harus betul-betul menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain termasuk utamanya bagi keluarga.

“Anda juga harus berani menjadi orang yang berani menghadapi resiko  dan tantangan. Kalau anda tidak berani menghadapi itu ya siap terlindas. Sekarang ini penuh tantangan, anda harus berani dengan resiko. Pedagang tidak pernah tidak pernah rugi, bohong itu kalau pedagang tidak pernah rugi. Tapi yang penting jangan sampai bangkrut. Beda orang bangkrut dengan orang rugi. Kalau bangkrut susah bangkit tapi kalau rugi  itu jadi pengalaman dan modal  dia untuk menjadi yang lebih baik lagi. Menjadi baik itu biasa tapi menjadi yang terbaik itu luar biasa,”bebernya.

Suami dari Hj Nurlena ini menambahkan bahwa apa yang saat ini dinikmati  juga berkat asuhan orang tua yang menanamkan nila-nilai luhur dan keimanan.

 “Tentunya berkat bekal dari orangtua yang selalu menanamkan keimanan yang baik pada diri saya dan saudara saya yang lainnya. Apa yang diberikan kepada mahasiswa/mahasiswi tadi tentang bagaimana menanamkan mental yang kuat serta adab untuk menjadi orang yang besar kedepannya, tentunya jika mental dan adab yang kuat sudah tertanam dalam diri mereka apapun tantangannya pasti akan mudah menghadapinya, terlebih tantangan revolusi tidak bisa dihindari mengingat di era globalisasi saat ini moral dan mental anak-anak saat ini sudah terpengaruh sehingga pentingnya menanamkan mental dan adab yang kuat buat mereka,” tutupnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version