BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Dalam rangka jelang Hari Kesehatan Nasional (HKN) dilaksanakan Rapat kerja kesehatan daerah (Rakerkesda) di Kota Balikpapan, Selasa (8/11/2022).

Dalam rapat tersebut secara garis besar KEMENKES berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan ada 7 pilar penopang kesehatan indonesia antara lain transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, transformasi teknologi kesehatan dan transformasi organisasi dan budaya kerja.

Wali Kota Balikpapan yang diwakili Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Balikpapan, Agus Budi Prasetyo mengatakan, transformasi sistem pelayanan kesehatan yang terbagi tujuh pilar, dimana perbaikan ini disesuaikan dengan prioritas daerah yang dituangkan dalam RPJMD Kota Balikpapan yaitu pembangunan RSUD Sayang Ibu dan RSUD Di Balikpapan Timur dan memberi jaminan kesehatan BPJS kelas 3.

“Upaya percepatan transformasi sistem kesehatan yang bersinergi dengan program RPJMD tersebut juga dengan meningkatkan SDM dan tantangan Kota Balikpapan sebagai pintu gerbang IKN,” kata Agus Budi Prasetyo.

“Mudahan program kesehatan di Balikpapan dapat bangkit dengan cepat sesuai arah visi misi pembangunan kesehatan nasional, provinsi dan kota Balikpapan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala DKK Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan, dalam menjalankan transformasi sistem kesehatan supaya maju semua dengan harapannya kita bisa bangkit dari pandemi menuju endemi secara cepat dan mengikuti arahan arahan strategis dari pusat dan provinsi.

“Transformasi ini diharaookan bisa cepat dilaksanakan,” kata Andi Sri.

Sedangkan Kepala Dinkes Provinsi Kaltim, Jaya Mualimin menilai transformasi dari sistem kesehatan 7 pilar dengan melakukan beberapa hal yang diarahkan dari Kementerian Kesehatan, salah satunya prioritas pada pelayanan kesehatan primer yang harus dikuatkan.

“Makanya ada program germas kita menguatkan pilar-pilar promosi di masyarakat,” akunya.

Untuk itu, Program Gerakan Masyarakat Sehat atau Germas sebagai program unggulan Kementerian Kesehatan tidak sekedar simbol, tapi harus benar-benar bisa digaungkan, sehingga mampu didengar dan dimengerti masyarakat secara luas bagaimana pentingnya hidup sehat.

“Semoga warga Kaltim tidak saja mampu hidup sehat, tapi bagaimana budaya hidup sehat itu menjadi perilaku sehari-hari dan terimplementasikan secara baik dalam pribadi, keluarga dan masyarakat hingga berbangsa dan bernegara,” harapnya.

Dimana transformasi kesehatan dalam hal percepatan pelayanan kesehatan yang harus dilakukan era pasca pandemi, sehingga ada satu data yang mana menggabungkan antara sistem pelayanan informasi di puskesmas dengan sistem informasi di rumah sakit. 

“Tahun depan kami imbau seluruh DKK Kota Kabupaten untuk melakukan upaya-upaya mempercepat ini,” akunya.

Karena dari Kementerian kesehatan sudah disiapkan perangkat lunak dan programnya, untuk diprovinsi akan membuat percepatannya dan sistem sedang kita bangun dan SDM diturunkan di kabupaten kota.

“Harapannya dengan adanya ini kita bisa menginput beberapa masalah-masalah yang sedang dihadapi, kita lakukan upaya memperbaiki dan melakukan tindakan untuk menyelesaikan,” ujar Jaya.

“Harapan lainnya kabupaten kota melaksanakan ini semua, karena rakerda ini mengundang seluruh stakdholder baik kesehatan juga penunjangnya,” tambahnya.

Salah satunya berkaitan dengan stunting juga jadi perhatian dalam hal ganggung pertumbuhan pada anak terutama untuk gizi pada ibu yang sedang hamil dan ini harus diperhatikan dalam pertumbuhan tumbuh kembangnya.

“Demi menyiapkan generasi emas yang akan datang,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version