BALIKPAPAN, Inibalikpapan — Para arsitek yang tergabung dalam Knowledge Worker Ruang Waktu telah mengajukan rancangan kota klaster yang dikelilingi hutan sebagai konsep perencanaan dari Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.

Demikian Disampaikan Director and Chief Knowledge Worker Ruang Waktu, Wicaksono dalam diskusi yang diselenggarakan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Cabang Balikpapan, Senin (23/09) kemarin.

“Kita sepakat bahwa faktor lingkungan mendapat porsi yang utama. Sehingga kita ingin membangun sebuah kota dengan wawasan lingkungan yang masih dikelilingi hutan asri,” katanya. 

Konsep tersebut, diajukan pada sayembara yang dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) terkait konsep Ibu Kota Negara. Pemerintah mengiginkan nantinya Ibu Kota Negara baru berkonsep lingkungan.

Sementara Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Balikpapan mendorong keterlibatan arsitek Kalimantan dalam sayembara tersebut. Pasalnya, arsitek Kalimantan tentu memahami kearifan lokal. Sehingga ada peran masyarakat Kalimantan dalam Ibu Kota Negara baru.

“Masyarakat di sekitar ibu kota yang nantinya paling merasakan dampak. Oleh karena itu harus menyiapkan diri dan mengantisipasi, dengan cara memberi masukan,” ujar Ketua IAI Balikpapan Wayullah.

Dia khawatir, lelang proyek perencanaan ibu kota justru nantinya hanya diikuti dan dilakukan di Jakarta. Meskipun konsep perencanaan untuk Ibu Kota Negara yang baru memang belum diketahui secara pasti. Karena hingga kini belum ada regulasi untuk pemindahan Ibu Kota Negara baru.

“Tentu kita harapkan teman-teman di daerah harus ikut terlibat ikut sayembaranya, seperti apa konsepnya, harus disapkan menyangkut akeraifan lokak,” ujarnya.

Apalagi lanjutnya, Balikpapan memiliki tim ahli bangunan gedung sehingga diharapkan lebih siap dibandingkan dengan kota lainnya di Kalimantan Timur dalam menggarap perkotaan.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version