BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Provinsi Kaltim menduduki urutan terendah dalam rasio elektrifikasi diantara provinsi lainya di Kalimantan.

Rasio elektrifikasi listrik di Kaltim baru mencapai 71,89 persen sedangkan Kalbar mencapai 86 persen dan Kalsel sudah mencapai elektrifikasi 98 persen.

Anggota Komisi VI Deddi Yevri Sitorus mengatakan dengan adanya  rencana pemindahan ibu kota negara ke wilayah Kalimantan Timur dapat mendorong pembangunan infrastruktur  termasuk kelistrikan dan daya dukung lainya di wilayah Kalimantan Timur.

Akselarasi pembangunan akan terjadi setelah UU IKN disahkan DPR RI dan pemerintah pada 2020 nanti.

“Saya berharap dengan adanya wacana IKN dapat mempercepat akselerasi pembangunan di Kaltim, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat,”  ujar Dedi  dari dapil Kalimantan Utara politisi PDI Perjuangan.

Dedi menilai  tidak mudah untuk mencapai target 100  rasio electrifikasi di Kaltim  mengingat kondisi geografis yang menantang, sehingga harus dikembangkan teknologi pembangkit alternatif seperti solar cell untuk mencukupi kebutuhan listrik di wilayah terisolir atau daerah pedalaman.

“Ini juga harus dikembangkan karena tidak mungkin di jangkau semua dengan pembangkit listrik yang ada,”tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version