Rawan Karhutla, Gubernur Kaltim Tegaskan Pencegahan Lebih Penting dari Pemadaman

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) makin serius soal urusan lingkungan, terutama saat menjelang musim kemarau yang rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
Konsolidasi kesiapsiagaan personil dan peralatan pengendalian lahan di Kalimantan Timur, Kamis (4/7/2025). Foto: Ist

Balikpapan, inibalikpapan.com– Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) makin serius soal urusan lingkungan, terutama saat menjelang musim kemarau yang rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Gubernur Kaltim menyuarakan pentingnya pencegahan ketimbang pemadaman saat menghadiri acara lingkungan di Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara, Kamis (3/7/2025).

Dalam sambutannya, Gubernur Kaltim Rudi Mas’ud menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah pusat yang turun langsung ke daerah. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) bahkan hadir bersama jajaran lengkapnya ke Desa Pela.

“Terima kasih untuk Pak Menteri dan tim. Ini bukti nyata perhatian pusat buat lingkungan di Kaltim,” ucap Gubernur Kaltim saat Rakor Pengendalian Kebakaran dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit, di Notovel, Jumat (4/7/2025).

Musim kemarau tahun ini tidak bisa dianggap enteng. Berdasarkan data dari BNPB, Kaltim resmi masuk zona siaga darurat Karhutla 2025. Gubernur mengingatkan, daerah dengan kebun sawit luas jadi titik rawan.

“Risiko karhutla makin tinggi, apalagi di sekitar perkebunan sawit. Kita harus waspada bareng-bareng,” katanya.

Gubernur juga mengingatkan, lokasi Kaltim sebagai rumah baru Ibu Kota Nusantara (IKN) membuat perlindungan lingkungan jadi semakin penting.

Cegah Lebih Baik daripada Padamkan

Masalah karhutla bukan cuma soal alam. Gubernur menyebut 99 persen penyebabnya berasal dari ulah manusia. Karena itu, ia menegaskan bahwa pencegahan harus jadi prioritas.

“Pencegahan jauh lebih penting ketimbang pemadaman. Prinsipnya sih tetap ‘pantang pulang sebelum padam’, tapi tetap, mencegah itu lebih utama. Semua pihak harus ikut andil – pemerintah, swasta, masyarakat,” ujarnya.

Di sisi lain, Gubernur juga menyinggung soal sektor kelapa sawit. Meski kerap berkaitan dengan isu lingkungan, nyatanya sawit juga menyerap tenaga kerja dan bantu perekonomian daerah.

“Di Kaltim ada sekitar 3 juta hektare lahan sawit, dan 1,48 juta hektare sudah produksi. Ini nyerap lebih dari 100 ribu tenaga kerja,” bebernya.

Ia menekankan pentingnya mengelola sawit secara berkelanjutan. Selain bantu ekonomi, kelapa sawit juga punya potensi jadi energi alternatif nasional.

“Negara kita nggak punya cadangan energi besar. Sawit bisa jadi solusi energi, asal dikelola dengan baik,” tegasnya.

Kaltim Jadi Tuan Rumah HUT Dekranas ke-45

Gubernur Rudi Mas’ud menyampaikan kabar gembira Kaltim akan jadi tuan rumah peringatan Hari Ulang Tahun Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) ke-45 pada 6–9 Juli 2025. Sekitar 4.500 tamu dari seluruh Indonesia dijadwalkan hadir, termasuk Ibu Wakil Presiden dan para istri menteri.

“Ini momentum penting besar bagi Kaltim. Kita ingin kegiatan ini tidak sekedar seremoni, tapi juga jadi langkah nyata untuk pembangunan berkelanjutan di Bumi Etam,” tutupnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses