RDMP Balikpapan Hampir Rampung, Siap Pangkas Impor BBM dan Hemat Devisa Triliunan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan memasuki tahap akhir dengan progres konstruksi mencapai 95 persen. Kilang minyak yang dikelola PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) ini digadang menjadi penopang utama ketahanan energi nasional sekaligus menghemat devisa negara secara signifikan.
Anggota Komisi XI DPR RI Amin AK menyebut capaian tersebut patut diapresiasi.
“Saya agak kaget ternyata realisasinya sudah 95 persen. Walaupun sempat kena faktor Covid-19, proyek tetap berjalan baik, tidak ada cost overrun, dan target fisik tercapai,” ujarnya saat meninjau langsung kilang di Balikpapan, Selasa (12/8/2025).
Saat ini, konsumsi BBM nasional mencapai sekitar 1,5 juta barel per hari, sementara produksi minyak domestik hanya mampu menyuplai 580 ribu barel per hari. Kekurangan pasokan ditutupi dengan impor yang selama ini menjadi beban bagi neraca perdagangan dan cadangan devisa.
Menurut Amin, beroperasinya RDMP Balikpapan dapat menekan impor BBM 15–25 persen, yang berarti penghematan devisa dalam jumlah besar.
“Selama ini minyak mentah kita diekspor—terutama ke Singapura—untuk diolah menjadi BBM, lalu dibeli lagi oleh Indonesia dengan harga lebih tinggi. Selisih ongkos pengolahan mencapai sekitar USD 5 per barel. Kalau sehari impor 1 juta barel, hitung berapa devisa yang terbuang. Dengan RDMP, semua pengolahan bisa dilakukan di dalam negeri,” jelasnya.
Proyek Strategis Nasional (PSN) ini ditargetkan beroperasi penuh pada November 2025. Keberhasilan RDMP Balikpapan dipandang pemerintah dan DPR sebagai momentum strategis untuk mengurangi ketergantungan impor energi dan meningkatkan nilai tambah ekonomi nasional.
“Kami akan terus mengawal agar proyek ini selesai tepat waktu, beroperasi maksimal, dan benar-benar menjadi instrumen strategis dalam menjaga ketahanan energi Indonesia,” tegas Politisi Fraksi PKS tersebut.
Dengan rampungnya RDMP Balikpapan, Indonesia berpotensi mengurangi ketergantungan impor BBM, memperkuat kedaulatan energi, dan menjaga stabilitas ekonomi nasional.
BACA JUGA

Tapi problem balikpapan langka solar belum selesai