Realisasi Investasi Balikpapan Tembus Rp19 Triliun, DPMPTSP Optimistis Capai Target 2025
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Realisasi investasi di Kota Balikpapan hingga triwulan III atau akhir September 2025 telah mencapai Rp19 triliun dari target tahunan sebesar Rp22 triliun. Capaian tersebut membuat Pemerintah Kota Balikpapan optimistis target investasi tahun ini dapat terpenuhi.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Balikpapan, Hasbullah Helmi, mengatakan bahwa hingga saat ini realisasi investasi tinggal menyisakan sekitar Rp3 triliun lagi.
“Sekarang investasi sudah di angka Rp19 triliun. Target tahun ini Rp22 triliun, jadi masih kurang sekitar Rp3 triliun. Mudah-mudahan bisa tercapai, kami optimistis,” ujar Hasbullah, Selasa (16/12/2025).
Meski waktu tersisa hingga akhir tahun relatif singkat, Hasbullah menjelaskan bahwa data realisasi investasi tidak dihitung dan dipublikasikan setiap bulan. Menurutnya, angka final capaian investasi tahun berjalan baru dapat diketahui secara menyeluruh pada awal tahun berikutnya.
“Triwulan ketiga itu di bulan September kemarin. Untuk melihat angka finalnya nanti baru bisa diketahui di bulan Januari,” jelasnya.
Hasbullah juga mengungkapkan bahwa kinerja investasi Kota Balikpapan pada tahun sebelumnya menunjukkan hasil yang sangat positif. Pada tahun 2024, realisasi investasi berhasil melampaui target yang telah ditetapkan.
“Target kita tahun 2024 sebesar Rp20 triliun, tapi realisasinya tembus Rp25 triliun,” ungkapnya.
Terkait target investasi tahun 2026, Hasbullah menyebutkan pihaknya belum dapat memastikan apakah akan mengalami kenaikan atau tidak. Pasalnya, penetapan target investasi secara nasional biasanya baru dirilis pada Maret atau April tahun berjalan.
“Kalau untuk target tahun depan belum bisa kami pastikan, karena nanti baru keluar sekitar bulan Maret atau April. Tapi yang jelas tahun ini target Rp22 triliun,” katanya.
Sementara itu, sektor investasi yang masih menjadi unggulan di Kota Balikpapan hingga saat ini adalah industri pengolahan bahan kimia, khususnya yang berkaitan dengan Crude Palm Oil (CPO).
“Untuk sementara, investasi yang paling potensial masih di sektor pengolahan bahan kimia atau CPO,” pungkas Hasbullah.***
BACA JUGA
