BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah provinsi Kalimantan Timur bersama dengan pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara serta instansi terkait termasuk TNI Polri akan melakukan evakuasi kepada 227 warga eks Gafatar Desa Karya Jaya Kecamatan Samboja Kutai Kartanegara.

Panglima Kodam VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Benny Indra Pujihastono mengatakan pemerintah provinsi akan melakukan evakuasi dalam waktu satu minggu kedepan.

Forum Muspida provinsi Kaltim bersama dengan Kodam, MUI dan perwakilan ormas islam telah menggelar rapat khusus membahas keberadaan eks Gafatar yang berada Samboja.

“Kalau dari kami intinya adalah TNI dan Polri bertugas mencegah tindakan tindakan anarkis dan percayakan kepada pihak keamanan untuk menyelesaikan masalah ini khususnya di Samboja secara bijak. Kemarin di tingkat kabupaten sudah menyelesaikan itu. Malam minggu ini mereka yang di sana di Kamboja akan kembalikan ke Sulawesi,” ungkap Benny Indra Pujihastono, Kamis (21/1/2016).

Menurutnya pemerintah akan memfasilitasi kepulangan ratusan ekskavator di Samboja. Yang di Samboja itu Kalau tidak salah informasinya ada 60 Kk. Mereka nanti akan kita pulang rute nya sementara melalui Balikpapan,” katanya.

Pangdam mengakui di Kalimantan Timur dan Kaltara terdapat 10 titik keberadaan masyarakat yang masuk dalam organisasi terlarang Gafatar. “sementara yang kita pulang kan di titik satu ini dulu,” tuturnya tanpa menyebutkan lokasi lainnya.

Saat ini, kata Benny, anggotanya bersama polisi setempat melakukan pengawasan untuk menghindari kemungkinan terjadinya tindakan anarkis terhadap keberadaan mereka.
“Dialog secara persuasif. Kemudian tahapan-tahapan berikutnya kalau pada minggu ini akan dipulangkan akan difasilitasi oleh pemerintah daerah,” tambahnya

Sebanyak 227 mantan anggota Gafatar ryang menempati kawasan seluas 2 hektar di desa Karya Jaya melakukan sholat Dzuhur dan membaca syahadat sebagai bentuk mereka kembali kepada Islam (tobat).

Andi Iwe

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version