BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Balikpapan dari PDI Perjuangan, Fadlianoor  menggelar reses masa sidang I Tahun 2023 di Sarana Ruang Terbuka  Hijau (RTH) Komplek Perumahan Wika RT 34 Kelurahan Gunung Samarinda Baru, Balikpapan Utara. 

Kegiatan ini dihadiri, perwakilan Camat Balikpapan Utara, Lurah Gunung Samarinda Baru, Perwakilan Dinas PU, Dishub, Disperkim, DLH dan PDAM Balikpapan serta Pengurus dan warga perwakilan RT 34 perumahan Wika, Minggu (19/3/2023). 

Berbagai aspirasi dikeluhkan oleh warga perumahan Wika seperti, pemasangan PDAM, pemeliharaan trafo dan kabel PLN dan juga lokasi berlubang di ruang terbuka hijau (RTH), pengangkatan sedimen di waduk, penebangan pohon dan juga infrastruktur jalan, Penerangan Jalan Umum (PJU). 

Mengingat  Fasilitas Umum (Fasum) dan Fasilitas Sosial (Fasos) Komplek Perumahan Wika telah dilakukan penyerahannya kepada Pemerintah Kota Balikpapan. Untuk itulah saatnya warga  menuntut haknya untuk perbaikan fasum fasos. 

Seperti yang dikeluhkan, Ketua RT 34 Nepal yang mempertanyakan pemindahan gardu trafo dan perawatan kabel PLN yang berada di area kawasan RTH. “Disamping gardu trafo PLN berlubang. Begitu juga kabelnya terlihat telanjang berhamburan, sangat berbahaya,” ucapnya.

“Satu lagi permintaan warga, jangan bebankan token PJU yang ada ditiap cluster kepada warga. Ini harusnya tanggung jawab Pemerintah, ” katanya. 

Ketua RT 30 Evik mengeluhkan perbaikan jalan dikawasan masuk gapura perumahan Wika sekitar 700 meter. ” Karena saat ini jalanan ini sebagai jalan alternatif setelah pengalihan jalan DAS Ampal, ” ucapnya.

“Satu lagi jalan tembus di RT 15 mohon dibuka saja sebagai jalur alternatif, tidak usah buka tutup,” ucapnya 

Begitu juga penebangan pohon dikawasan RT 10 hingga RT 14, Evik katakan, sudah koordinasi dengan DLH tidak dihiraukan, . ” Sudah berjanjian penebangan, fasilitas disiapkan tetapi pihak DLH tidak datang,” katanya. 

Perwakilan warga Basuki mempertanyakan penerangan jalan umum (PJU) di perumahan Wika. ” Jika malam berbahaya, banyak warga jatuh, ” ucapnya. 

Menanggapi aneka ragam permasalahan warga perumahan Wika, Fadlianor katakan, sesegera mungkin mewujudkan aspirasi warga perumahan Wika. Karena sudah lama warga menginginkan dan menikmati infrastruktur yang layak dari pemerintah. Mengingat saat ini Fasum Fasos telah diserahkan pengembang ke Pemkot. 

” Bisa dilihat jalanan ini jalan alternatif, saat ini keadaan jalan bergelombang dan miring, jembatan juga tambal sulam. Besok langsung tinjau ke lokasi bersama dinas terkait. Karena ini yang krusial,” jelasnya. 

Terkait PJU yang masih dibebankan kepada RT, Fadlianoor katakan,  perumahan ini baru diserahkan kepada pemerintah kota. Sehingga perlu waktu Dishub untuk proses mengidentifikasi penyerahaan BAP PJU terlebih dahulu di wilayah ini agar nantinya beban PJU dibayar Pemkot. 

 ” Karena selama ini masyarakat taat pajak, ketika bayar pajak sudah kena beban PJU, tapi nyatanya mereka bayar dulu, kasihan sama aja kita mendzolihmi warga, ” ucapnya. 

Terkiat jalan tembus di RT 15 Gunung Samarinda Baru, Fadlianoor mengingatkan kepada RT 15 agar jalan tersebit tidak usah dibuka tutup lagi. ” Ini  jalan alternatif , sekarang fasum fasos sudah diserahkan Pemkot, lebih baik dibuka saja meski hanya satu jalur, ” tutupnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version