Ribuan ASN Balikpapan Ikuti Ceramah Motivasi di Puncak HUT Korpri, Wamendagri Bima Arya Tekankan Integritas
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan memenuhi BSCC Dome Balikpapan dalam kegiatan pembinaan dan pengarahan pada puncak peringatan HUT ke-54 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), Sabtu (29/11).
Para peserta mengenakan seragam Korpri biru yang memenuhi tribun dan area utama gedung, dengan suasana berlangsung khidmat dan tertib.
Dalam sesi pengarahan, narasumber Bima Arya selaku Wakil Menteri Dalam Negeri menyampaikan pentingnya memperkuat integritas, loyalitas, dan profesionalisme ASN sebagai garda terdepan pelayanan publik.
Ia menegaskan bahwa kualitas birokrasi tidak dapat terpisah dari kesiapan ASN menghadapi tantangan besar bonus demografi yang prediksinya mencapai puncak dalam dua dekade mendatang. Momentum jadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk bergerak menuju status negara maju.
Menurutnya, efektivitas pemerintahan hanya dapat terwujud jika ASN memiliki kapasitas yang kuat dan tujuan pembangunan yang sejalan.
“Tidak ada pemerintahan yang efektif jika para ASN tidak memiliki kualitas yang kuat dan tujuan yang sejalan,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa sebagian ASN masih bekerja sekadar menjalankan rutinitas tanpa arah karier yang jelas. Padahal setiap pegawai memiliki peluang luas untuk belajar dan bertumbuh.
“Hari ini banyak orang yang ingin belajar, tapi pertanyaannya: belajar untuk mencari ilmu atau hanya mengejar jabatan? Semua kembali pada pilihan masing-masing,” tambahnya.
Isu keseimbangan kehidupan kerja juga menjadi perhatian. Ia menilai banyak ASN merindukan waktu bersama keluarga, namun tuntutan pekerjaan kerap membuat ruang personal semakin sempit. “Good news-nya, semua ingin kembali ke keluarga. Tapi aktivitas yang padat membuat banyak hal harus dikorbankan. Ini realitas kita,” ujarnya.
Karena itu, ia menekankan pentingnya peran kepala daerah dan pimpinan organisasi perangkat daerah dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman, sehingga ASN tidak bekerja dalam tekanan berlebihan yang justru menurunkan produktivitas pelayanan publik.
Di hadapan ribuan ASN, ia menegaskan bahwa peluang besar menuju Indonesia sebagai salah satu dari lima negara dengan ekonomi terbesar dunia hanya dapat dicapai jika bonus demografi dikelola dengan baik.
“Bonus demografi tidak akan berarti apa-apa jika tidak dikelola. Jika pemerintah pusat, gubernur, dan wali kota tidak sejalan, semua peluang bisa hilang begitu saja,” katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa perjalanan menuju kesuksesan tidak terjadi secara instan. Banyak pemimpin hari ini, katanya, ditempa oleh proses panjang yang penuh keringat, air mata, dan pengorbanan.***
BACA JUGA
