BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Risiko keberhasilan operasi jantung pasien yang terkonfirmasi positif covid-19 rendah. Hal itu disampaikan Ketua Tim Operasi Jantung Rumah Sakit Siloam Balikpapan dr Ivan Joelsen.

“Risiko apakah keberhasilannya dia lebih rendah, ya. Karena apapun juga mereka yang covid-19 dan tanpa covid-19 itu adalah pertimbangan sendiri dalam kita melakukan operasi,” ujarnya.

Dia mengatakan, di masa pandemi covid-19 memang menjadi kekuatiran bagi tenaga medis maupun pasien. Kendati begitu, tenaga medis tetap harus komitmen melayani pasien oeprasi jantung dalam kondisi apapun.  

“Terkait pandemi, ini yang menjadi momok ketakutan bukan hanya pasien tapi kita juga tenaga kesehatan. Tapi kita tetap harus komitmen dalam kondisi apapun kita harus layani pasien,” tandasnya.

Menurutnya, jika pasien terkonfirmasi positif covid-19 harus menunggu hingga dinyatakan negatif atau sembuh. Namun jika kondisnya mendesak maka akan dilakukan operasi dengan risiko tenaga medis  terpapar covid-19.  

“Ada beberapa hal yang kita terapkan dalam masa pandemi salah satunya kalau kondisi pasien stabil, atau masih bisa menunggu untuk sembuh dulu dari covid-19. Baru dia berangkat operasi jantung,” katanya.

“Tapi kalau dia emergency mau gak mau dia haru kita tolong dengan beberapa parameter-parameter. Resiko (tertular) covid-19 mau gak mau menjadi resiko tenaga kesehatan,”sambungnya.

Kata dia, sebelum dilakukan tindakan operasi pasien maupun tenaga medis melakukan pemeriksaan covid-19. “Untuk pasien kita skrining dulu, jadi sebelum melakukan tindakkan operasi kami semua di skrining,” ujarnya.

Dia menambahkan, untuk tingkat keberhasilan operasi jantung yang selama ini dilakukan di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda mencapai diatas 95 persen, dengar target kematian dibawah 1 persen.

“Selama pengalaman kami di Abdoel Wahab Sjahranie tingkat keberhasilan kami operasi koroner dibawah 5 persen, dibawah 500 kasus yang kita kerjakan,” sebutnya.

“Diharapkan nanti Siloam mengikuti hal yang sama, angka keberhasilannya bisa diatas 95 persen, karena itu hal yang sangat-sangat diperhatikan oleh pasien.” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version