BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Belajar dari pengalaman sebelumnya, hubungan mesra dan harmonis antara walikota dan wakil walikota jangan hanya terjadi di awal berkuasa tapi juga hingga berakhirnya kekuasaan.

Pasangan terpilih Rizal – Rahmad yang sebentar lagi dilantik diharapkan bisa menjaga hubungan baik itu sehingga pembangunan dapat berjalan selarah dan seutuhnya, tidak terkotak-kotak seperti sebelumnya.

“Sebagai ekskutor kami berharap lebih maju lagi. Mudah-mudahan terjadi sinergitas, berjalan seiring jangan sampai dijalan pecah kongsi. Harus mesra dari awal sampai akhir,” tandas Ketua DPRD Kota Abdulloh Rabu (27/1/2016)

Jika mereka dalam perjalannya pecah kongsi maka pembangunan juga akan terpecah belah yang pada akhirnya masyarakat yang dirugikan.
“Diatas pecah kongsi sampai kebawah pecah belah juga. Akhirnya individual. Pengalaman masa lalu kan gitu akhirnya tunjuk-tunjukan dan masa bodoh,” ujarnya mengingatkan.

Seperti pada periode lima tahun lalu, perpecahan dan kubu-kubuan terlihat jelas. Kondisi seperti itu tentu tidak baik bagi proses pembangunan. Implikasinya, aparatur dan masyarakat dirugikan karena terjadi pengkotak-kotakan.

“SKPD terkavling-kavling, program juga terkavling-kavling nggak ada yang jalan. Pasangan walikota dan wakil walikota harus mesra awal hingga akhir sebab berpotensi menghambat pembangunan.Kalau pecah kongsi itu terjadi yang dikorbankan masyarakat,”imbuhnya.

Abdulloh juga berharap meski muka lama dan wakil muka baru, pasangan ini harus berani menjalankan UU sehingga terlihat langkah cepat, berani dan seusai UU.

“Kita DPRD berharap walikota dan wakil lebih berani untuk memutuskan program pembangunan di Balikpapan yang berkoridor UU. Jadi lebih berani jalankan UU,”tandas politisi Golkar ini.

DPRD tambah Abdulloh pembangunan yang menyangkut kepentingan umum, pemerintah kota tidak perlu sungkan melaksanakan. Apalagi pembangunan itu memiliki dasar hukum yang jelas.

“Jangan banyak pertimbangan untuk kemajuan. Kayak sungai Ampal dan banyak hal lah memang perlu keberanian walikota dan wakil walikota,” tukasnya.

Pada periode kepemimpinan Rizal -Heru 2011-2016 ini, masyarakat berharap banyak pada duet yang memiliki tegline respon dan humanis namun pada perjalananya terutama dua tahun sisa pemerintahan, disharmonisasi mulai muncul dan jadi pembicaraan masyarakat karena suksesi kepala daerah 9 Desember 2015 lalu.(andi)

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version