Roti Paris Buatan Warga Binaan Lapas Balikpapan Laris di Pasaran

Roti Paris Buatan Warga Binaan Lapas Balikpapan Laris di Pasaran

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Program pembinaan kemandirian di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Balikpapan kembali mencuri perhatian publik.

Melalui produk unggulan “Roti Paris”, hasil olahan warga binaan ini kini laris manis di pasaran dan menjadi salah satu bukti nyata keberhasilan program pembinaan produktif di dalam lapas.

Setiap hari, puluhan roti produksi warga binaan habis terjual. Rasanya yang lembut dan lezat, ditambah kemasan menarik, membuat Roti Paris mampu bersaing dengan produk komersial lain di pasaran.

Selain dipasarkan ke masyarakat umum, produk ini juga menjadi bagian dari pemenuhan kebutuhan konsumsi di lingkungan lapas.

“Keterampilan warga binaan ini bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi bekal nyata untuk masa depan mereka setelah kembali ke masyarakat. Roti Paris menjadi bukti bahwa pembinaan produktif bisa berhasil,” ujar Edy Susetyo, Kepala Lapas Balikpapan.

Produk ini merupakan hasil pelatihan tata boga yang diberikan secara intensif kepada warga binaan. Proses produksi dilakukan di dapur khusus yang telah memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan.

Pemasaran Roti Paris dilakukan melalui dua gerai resmi, yaitu:

  • Jalan Jenderal Sudirman No. 533, Damai, Balikpapan (depan Rutan Balikpapan)
  • Jalan D.I. Pandjaitan No. 2, Kelurahan Sumber Rejo, Balikpapan

“Dengan dukungan pelatihan dan fasilitas yang memadai, warga binaan mampu menghasilkan produk yang kualitasnya diterima pasar. Kami berharap kerja sama dengan mitra pihak ketiga dapat memperluas jangkauan pemasaran,”
tambah Krestyarto, Kasi Giatja Lapas Balikpapan.

Kualitas Roti Paris pun telah diakui publik. Produk ini berhasil meraih Juara 1 Produk Inovasi dalam peringatan Hari Aksara Internasional di Kota Balikpapan, mengungguli berbagai produk dari instansi dan pelaku UMKM lainnya.

Keberhasilan tersebut tidak hanya mencerminkan komitmen Lapas Balikpapan dalam pembinaan warga binaan yang produktif dan mandiri, tetapi juga menunjukkan bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk berubah dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

“Ke depan, kami akan terus memperluas produksi dan memperkuat jaringan distribusi agar Roti Paris bisa menjadi ikon kemandirian warga binaan Balikpapan,” tutup Edy Susetyo.

Program ini menjadi contoh nyata bahwa pembinaan berbasis keterampilan dan kerja nyata bukan hanya mengubah kehidupan warga binaan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru yang bermanfaat bagi masyarakat luas. ***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses