Roy Suryo Diperiksa 2 Jam Soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Dokter Tifa Gaet Diaspora Internasional

Roy Suryo dan Dokter Tifa / suara.com
Roy Suryo dan Dokter Tifa / suara.com

JAKARTA, Inibalikpapan.com – Pakar telematika Roy Suryo menjalani pemeriksaan selama dua jam oleh penyidik Polda Metro Jaya, Kamis (15/5/2025), terkait laporan dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pemeriksaan ini merupakan bagian dari klarifikasi lanjutan atas kasus yang dilaporkan langsung oleh Presiden RI ke-7 tersebut.

“Alhamdulillah proses klarifikasi berjalan lancar, dari pukul 10.00 WIB hingga jeda salat Zuhur pukul 12.00 WIB. Saya mengapresiasi Polda Metro Jaya yang memberi kesempatan untuk beribadah,” ujar Roy Suryo dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan

Menurut Roy, dirinya dicecar 24 pertanyaan seputar kasus ini. Namun ia menyoroti kejanggalan dalam surat undangan pemeriksaan.

“Di surat undangan tidak disebut siapa terlapornya, padahal sudah ramai disebut di publik. Pasal-pasal banyak, tapi nama terlapornya nihil. Ini jadi catatan penting,” tambahnya.

Dokter Tifa Gandeng Diaspora dari Tiga Benua

Sementara itu, pihak pelapor dari kubu penggugat — salah satunya dr. Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa — mengungkap langkah baru dalam membongkar kasus ini. Ia menyatakan telah menjalin komunikasi dengan peneliti diaspora Indonesia dari Eropa, Amerika, dan Australia.

“Para diaspora bersedia kolaborasi demi mengungkap kebenaran ilmiah soal keaslian dokumen ijazah Presiden Jokowi,” ujarnya dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Refly Harun.

Dokter Tifa menegaskan, pembuktian keaslian ijazah adalah hak publik dalam ranah akademik dan hukum ilmiah.

Koordinasi dengan diaspora akan difokuskan oleh akademisi Agus Yunanto, yang disebut memiliki jaringan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.

“Kami akan mengirim surat resmi — apakah oleh tim hukum atau dokter Tifa — yang isinya mendorong investigasi dengan pendekatan ilmiah lintas negara,” jelas Agus.

Ia berharap langkah ini dapat memperluas gaung internasional terkait dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi.

“Mudah-mudahan ini menjadi perhatian global. Kita ingin transparansi dan kejujuran akademik menjadi nilai universal,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses