RPJMD Disusun Sesuai Visi Misi dan Sinkron dengan Program Nasional

Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com  – Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo menegaskan, bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan amanah konstitusi yang harus disusun secara terarah, dengan menyelaraskan program nasional, provinsi, hingga visi dan misi kepala daerah terpilih.

“RPJMD ini bukan hanya formalitas, tapi panduan arah pembangunan lima tahun ke depan. Kita harus sinkronkan dengan RPJMN (nasional), RPJMD provinsi, dan tentu visi-misi saya sebagai wali kota,” ujar Bagus Susetyo kepada media, Senin (26/5/2025).

Dalam dokumen RPJMD, sejumlah indikator telah ditetapkan sesuai arahan Kementerian Dalam Negeri, termasuk janji kampanye yang menjadi prioritas. Selain itu, pemerintah daerah juga tidak boleh bertolak belakang dengan kebijakan pusat, salah satunya target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

“Ini tantangan besar karena realisasi pertumbuhan ekonomi kita saat ini baru di angka 3,23 persen. Tapi kami optimis, dengan mulai beroperasinya Pertamina, pengembangan kawasan industri, sektor ekonomi kreatif, UMKM, dan pariwisata, pertumbuhan bisa kami pacu,” tambahnya.

TPA Manggar Jadi Sorotan

Selain sektor ekonomi, isu lingkungan turut menjadi perhatian serius. Kota Balikpapan mendapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup atas pengelolaan sampah dari hulu ke hilir di beberapa kecamatan.

“Dari enam kecamatan, tiga hingga empat sudah menjalankan pemilahan sampah dari rumah tangga. Namun TPA kita hanya mampu menampung sampah dua tahun ke depan,” kata Wali Kota.

Dua opsi tengah dikaji: relokasi atau pemanfaatan teknologi pembakaran sampah menjadi energi. Saat ini, gas metana di TPA Manggar juga mulai dimanfaatkan meski belum maksimal. Pemerintah juga telah menyalurkan jaringan gas ke warga sekitar.

Revitalisasi Taman, Kolaborasi dengan Arsitek dan Masyarakat

Wali Kota juga memaparkan rencana revitalisasi taman kota yang telah didesain bersama Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Total ada sembilan taman, masing-masing mewakili satu kecamatan, dengan luas lebih dari satu hektare.

“Beberapa sudah didesain. Salah satunya taman di area masjid, seluas satu hektare. Kita juga ingin menata PKL dan mempercantik kota melalui ruang terbuka hijau,” ungkapnya.

Namun, tantangan fiskal menjadi hambatan tersendiri. Pemerintah mengandalkan efisiensi anggaran dan berharap minimal satu taman bisa direalisasikan lewat perubahan anggaran tahun ini dan dilanjutkan pengerjaannya pada 2026.

Wali Kota juga berharap Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dapat mendukung usulan pengembangan ruang terbuka hijau di bekas terminal Gunung Bahagia, yang kini menjadi kewenangan provinsi.

“Mudah-mudahan disetujui Gubernur, agar lokasi tersebut bisa kita manfaatkan untuk ruang publik,” pungkasnya.***

Editor : Ramadani

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses