Rutan Balikpapan Berdayakan Warga Binaan Perempuan Lewat Pelatihan Memasak
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Balikpapan kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan pembinaan yang tak hanya menekankan kedisiplinan, tetapi juga mendorong kemandirian dan kreativitas warga binaan.
Hal ini tercermin dari kegiatan pelatihan memasak yang digelar bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan.
Kegiatan yang berlangsung di aula Rutan Balikpapan itu menggandeng CV. Ariya Magga Jaya dan Forum UMKM Balikpapan Tengah sebagai penyelenggara teknis. Dalam pelatihan tersebut, para warga binaan perempuan diajak mengasah keterampilan kuliner dengan menu utama Dimsum, makanan kekinian yang memiliki nilai jual tinggi.
Tak hanya praktik memasak, kegiatan juga diisi sesi demonstrasi dan motivasi langsung dari Chef Dyah Retnani. Para peserta belajar mulai dari teknik pengolahan bahan, penyajian. Hingga strategi pemasaran produk rumahan yang berpotensi menjadi usaha mandiri setelah bebas nanti.
Kepala Rutan Balikpapan, Agus Salim, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
“Kami ingin perempuan, di manapun mereka berada termasuk di lingkungan pemasyarakatan tetap punya kesempatan untuk bangkit dan berdaya. Pelatihan ini diharapkan menjadi bekal nyata bagi kemandirian mereka setelah bebas nanti,” ujarnya.
Agus menegaskan bahwa pembinaan di Rutan Balikpapan kini terus diarahkan ke pendekatan humanis dan produktif. Agar para warga binaan dapat kembali ke masyarakat dengan kepercayaan diri dan kemampuan baru.
“Rutan bukan hanya tempat menjalani masa pidana, tetapi juga wadah untuk belajar, tumbuh, dan menemukan kembali potensi diri. Inilah bentuk nyata pembinaan yang memanusiakan,” tambahnya.
Pelatihan ini mendapat sambutan positif dari para peserta. Mereka mengaku termotivasi dan mendapatkan keterampilan baru yang bisa menjadi peluang usaha ke depan.
Program semacam ini diharapkan menjadi langkah berkelanjutan dalam mewujudkan pembinaan yang berorientasi pada pemberdayaan dan perlindungan perempuan di lingkungan pemasyarakatan.***
BACA JUGA
