BALIKPAPAN,  Inibalikpapan.com – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan kembali menemukan satu warga penderita demam berdarah dengue meninggal dunia. Temuan ini diperoleh pada pekan lalu setelah mendapatkan laporan dari RSKD Balikpapan

Diketahui pasien DBD yang meninggal adalah pelajar usia 11 tahun asal Kelurahan Gunung Samarinda,  Balikpapan Utara. namun DKK merahasikan indentitas pasien meninggal dunia.

dengan bertambah satu ini, berarti sejak pertengahan tahun 2019 ini sudah ada 8 kasus kematian. meskipun secara angka penderita mengalami penurunan signifikan.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dr. Esther Vonny  mengatakan puskesmas dan timnya telah melakukan penyelidikan kasus DBD yang menyebabkan kematian warga Balikpapan ini.

Esther menyebutkan ada 1.390 kasus dengan 8 kematian, walau jumlah kasus DBD menurun. hanya saja terdapat delapan kematian.

” Secara tren memang jumlah kasusnya menurun kalau lihat garfiknya. Kita ada diposisi minggu ke 24 dan ke 25 ya itu dari 35 ke 18 kasusnya,” katanya (25/6/2019).

Penyakit DBD ini  memiliki empat macam virusnya dan semua tipe virus ada di Kota Balikpapan.

” Dan seorang yang sudah terinfeksi demam berdarah dengan satu virusnya, akan lebih sensitif,” ujarnya.

Penyakit DBD ini bukan seperti penyakit lain,  ketika kena DBD maka penderita akan lebih resisten kena penyakit DBD kembali.  Berbeda dengan penyakit lainnya akan dilindungi oleh kekebalan tubuhnya.

“Ditambah lagi dengan masyarakat yang kadang-kadang menanggangap demam itu biasa, sehingga pergi ke rumah sakit terlambat. Kita sedih,” tandasnya.

Terkait kematian ke delapan ini,  Esther mendapatkan laporan bahwa demam yang dialami korban sudah dua hari.” Juga terlambat membawa ke fasilitas kesehatan,” katanya.

Penyakit DBD ini berbasis lingkungan.  Jika lingkungan tidak sehat dan bersih maka penyebaran DBD. “Jadi rumah kita kita awasi sendiri jangan tunggu kader.  kita openi sendiri, ” imbuhnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version