BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengungkapkan, dari 257 kasus aktif coviod-19 sekitar 50 persen adalah anak usia sekolah

“Anak usia sekolah setiap hari ada (kasus tertular). Jadi dari jumlah total kasus di Balikpapan yang positif itu hampir 50 persen itu usia anak,” ujarnya kepada awak media pada, Sabtu (05/02/2022)

 Tingganya penularan kasus covid-19 itulah yang menyebabkan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menghentikkan proses pembelajaran tatap muka (PTM). “ Iya itu alasannya,” ujar dia.

Dia mengungkapkan, mayoritas anak usia sekolah terpapar dari keluarga terdekat. Karena diawal ditemukannya kasus covid-19 justru dari pelaku perjalanan dari Jakarta maupun Bali.

“Pertama kali kita temukan itu di Januari awal (2022) itu orang yang dari Jakarta, Bali datang. Baik karena tugas atau habis berlibur atau mau masuk lokasi kerja,” ujarnya.

Kemungkinan tertular saat perjalanan pulang sehingga belum terdeteksi saat tes antigen. “Mereka waktu pulang mau naik pesawat tes antigen belum ketahuan, masih negatif,” ujarnya

“Bisa saja dia baru tertular sehingga belum terdeteksi. Atau dia tertularnya saat setelah tes atau perjalanan kembali di pesawat di bandara,”

Kemudian mayoritas tanpa gejala. Karena mungkin telah dua kali vaksin atau booster. Sehingga ketika tiba di rumah lansgung menularkan ke keluarga terdekat, termasuk ke anak.

“Itulah kasus kita langsung naik, karena satu keluarga langsung 4-5 orang yang tertular.  Jadi awalnya dari situ muncul klaster keluarga,” ujarnya

Lalu anak masuki sekolah yang kemudian berpotensi menularkan ke anak lainnya.Sehingga untuk memutus mata rantai penularan untuk sementara PTM ditiadakan.

“Anak tertular, anak masuk sekolah. Jadi anak ini terytular dari rumahnya, bukan di sekolah, dari keluarganya dari perjalanan. Tapi dia masuk sekolah dia bisa menularkan ke temannya yang lain. Jadi caranya memutus, tutup dulu sekolah,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version