Sekolah Baru, Semangat Baru: SMPN 27 Balikpapan Sambut 128 Siswa 

SMPN 27 Balikpapan menerima 128 siswa baru di tahun ini. (Foto:Samsul/Inibalikpapan com)

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan kembali memperluas akses pendidikan bagi warganya dengan secara resmi mengoperasikan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 27 di kawasan Gunung Pasir.

Sekolah yang mulai menjalankan proses belajar mengajar pada tahun ajaran baru 2025/2026 ini telah menerima sebanyak 128 siswa baru, dan untuk sementara waktu, proses pembelajaran didukung oleh tenaga pengajar pinjaman dari sejumlah sekolah negeri yang sudah lebih dulu berdiri.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah SMPN 27 Balikpapan, Jamaludin, S.Pd, mengatakan bahwa jumlah siswa yang diterima pada tahun pertama operasional sekolah sudah sesuai dengan Petunjuk Teknis (Juknis) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) serta Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan (SPMP).

“Untuk tahun ajaran ini kami menerima 128 siswa yang terbagi ke dalam empat rombongan belajar (rombel). Jumlah ini sudah disesuaikan dengan kapasitas dan sarana yang tersedia saat ini,” ujar Jamaludin saat ditemui usai memantau hari pertama masuk sekolah, Senin (14/7/2025).

Jam Belajar Mulai 07.15 hingga 15.00 WITA

Sebagaimana sekolah lainnya di Balikpapan, SMPN 27 akan menjalankan kegiatan belajar-mengajar dari pukul 07.15 WITA hingga 15.00 WITA setiap hari Senin sampai Kamis. Sementara pada hari Jumat, jam pelajaran berakhir lebih awal yakni pukul 11.30 WITA.

“Kami mengikuti struktur waktu belajar yang berlaku di seluruh SMP negeri di Balikpapan. Meskipun kami masih baru, tetapi proses pembelajaran harus tetap berkualitas dan disiplin,” tambahnya.

Didukung Guru dari SMPN 1, 2, dan 12

Salah satu tantangan besar yang dihadapi SMPN 27 pada tahap awal ini adalah keterbatasan tenaga pendidik tetap. Untuk mengatasinya, pihak sekolah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Balikpapan meminjam tenaga guru dari SMPN 1, SMPN 2, dan SMPN 12 Balikpapan.

“Kami sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah asal para guru. Idealnya, mereka bisa mengajar di SMPN 27 selama dua atau tiga hari dalam seminggu, sisanya mereka kembali ke sekolah induk,” jelas Jamaludin.

Hingga saat ini, sudah ada delapan guru yang aktif mengajar di SMPN 27. Mereka mengampu berbagai mata pelajaran inti seperti Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan Pendidikan Agama. Karena jumlah guru masih terbatas, ada beberapa yang harus merangkap mengajar lebih dari satu mata pelajaran.

Penyesuaian Jadwal Jadi Tantangan Awal

Jamaludin tidak menampik bahwa menyusun jadwal pelajaran menjadi tantangan tersendiri, mengingat para guru harus membagi waktu antara mengajar di sekolah asal dan di SMPN 27.

“Kami terus menyesuaikan dan berkoordinasi. Yang penting, jangan sampai kegiatan belajar mengajar terganggu. Kami juga usahakan siswa tetap mendapatkan layanan pendidikan yang optimal meski dalam situasi terbatas,” ungkapnya.

Solusi Mengatasi Kepadatan dan Pemerataan Akses

Dibukanya SMPN 27 Balikpapan menjadi bagian dari upaya Pemkot Balikpapan dalam mengatasi kepadatan siswa di sejumlah SMP negeri yang selama ini sudah melebihi kapasitas ideal. Banyaknya permintaan kursi di sekolah negeri setiap tahun menjadi tantangan tersendiri, sehingga pembangunan unit sekolah baru menjadi solusi jangka panjang.

“Sekolah ini hadir untuk membuka akses pendidikan yang lebih luas dan merata. Kawasan Gunung Pasir dan sekitarnya memang membutuhkan tambahan SMP negeri karena jarak dan daya tampung sekolah-sekolah terdekat sudah tidak mencukupi,” terang Jamaludin.

Selain itu, pembangunan SMPN 27 juga merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Balikpapan untuk mewujudkan pemerataan pendidikan berkualitas di seluruh wilayah kota, sebagaimana diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Fasilitas Masih Bertahap, Semangat Siswa Tetap Tinggi

Meski bangunan dan fasilitas penunjang masih dalam tahap penyempurnaan, para siswa terlihat antusias mengikuti hari-hari awal kegiatan belajar mengajar. Sekolah ini sementara telah dilengkapi dengan ruang kelas, ruang guru, dan fasilitas dasar seperti perpustakaan mini dan toilet. Dinas Pendidikan juga berjanji akan terus melengkapi sarana secara bertahap.

“Fasilitas memang belum lengkap 100 persen, tetapi semangat siswa dan guru luar biasa. Kami berharap tahun depan sudah ada tambahan guru tetap, serta fasilitas seperti laboratorium dan ruang komputer,” ujar Jamaludin.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung berdirinya SMPN 27, termasuk Dinas Pendidikan, para kepala sekolah yang mengizinkan gurunya membantu, dan para orang tua siswa yang mempercayakan pendidikan anaknya di sekolah baru ini.

Harapan ke Depan: Jadi Sekolah Berkualitas dan Mandiri

Dengan dukungan semua pihak, Jamaludin berharap SMPN 27 Balikpapan bisa segera menjadi sekolah yang mandiri, berkualitas, dan mampu bersaing dengan SMP negeri lainnya di kota ini. Ia optimistis, seiring waktu jumlah guru akan bertambah, fasilitas akan lebih lengkap, dan siswa akan tumbuh menjadi generasi cerdas yang cinta belajar.

“Insya Allah, meski kami baru berdiri, tapi tekad kami kuat. Kami ingin sekolah ini menjadi tempat tumbuhnya generasi muda Balikpapan yang berkarakter, berprestasi, dan berakhlak mulia,” tutupnya.***

Editor : Ramadani

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses