BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemilu kembali merengut korban jiwa. Kali ini Sekretaris PPS Kelurahan Manggar Balikpapan Timur Slamat Riyadi (54) menghmbuskan nafas terakhir pada pukul 15.40 Wita, Selasa (23/04) kemarin.

Meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) namun nyawa Slamat yang juga men jabat Sekretaris Lurah Manggar ini tak tertolong. Sejak pencoblosan 17 April lalu, aktifitas alamrhum memang sangat padat.

Menurut keterangan sang istri Maryani, dia tak menyangka sua tercinta pergi begitu cepat. Apalagi, sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit yang berbahaya. Hanya saja memang sejak pencblosan selalu pulang hingga dinihari.

“Gak ada riwayat penyakit sama sekali bapak dan juga tidak pernah ngeluh sakit. Cuma memang bsejak pencoblosan bapak sibuk sekali, pulang pun sampai jam 2 pagi,” ujar Maryani.

Dia mengungkapkan, sehari sebelum kepergian sang suami, memang ada hal yang berbeda. Ketika itu sekitar pukul 00.00 Wita saat pulang habis bertugas, tiba-tiba memberikan air putih kepadanya. Hal yang tidak pernah dilakukan sebelumnya.  

“Ya aneh saja, biasanya saya yang membuatkan minum untuk bapak, tapi tiba-tiba bapak memeberikan saya air putih,” ujarnya,

Bahkan keanehan berlanjut, esok harinya, sang suami yang tidak pernah mengucapkan I love you sambil mengecup keningnya, tiba-tiba melakukannya. Karena biasanya sang suami hanya mencium keningnya, sebelum berangkat.

“Ya gak biasa saja seperti itu bapak, dia bilang I love you ke saya, biasanya hanya cium kening.Makanya saya peluk erat dia,” ujarnya.

Maryani pun berharap, kedepannya Pemerintah dan DPR mengevaluasi pelaksanaan pemilu yang tahun ini bersamaan pemilu presiden, DPD, DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kota dan kabupaten. Sehingga taka da korban lagi di pemilu nantinya.

“Cukup suami saja saja, jangan ada lagi korban. Pemerrintah jangan gabung lagi pemilu bersamaan ini,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version