Sektor Wisata Balikpapan Tumbuh Positif, PAD Hampir Capai Target

Kepala Disporapar Balikpapan Ratih Kusuma

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Di tengah tekanan fiskal dan ketergantungan tinggi terhadap pendapatan industri migas, sektor pariwisata Balikpapan justru menunjukkan geliat menggembirakan. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor ini terus tumbuh dan mulai menjadi sumber baru yang menjanjikan bagi ekonomi kota.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kota Balikpapan, Cokorda Ratih Kusuma, menyampaikan bahwa hingga Oktober 2025, realisasi PAD dari sektor pariwisata sudah mencapai hampir 80 persen dari target tahunan sebesar Rp7 miliar.

“Tahun ini capaian kami sudah hampir 80 persen, dari target Rp7 miliar. Ini menunjukkan tren positif dan potensi besar sektor wisata untuk menopang pendapatan daerah,” ujar Ratih, Kamis (16/10/2025).

Pantai Manggar Jadi Tulang Punggung

Dari keseluruhan capaian tersebut, kontribusi terbesar masih berasal dari objek wisata Pantai Manggar Segarasari, satu-satunya destinasi yang dikelola langsung oleh pemerintah melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).
Dari target retribusi Rp7 miliar di tahun ini, sekitar Rp5,6 miliar sudah terealisasi hingga awal Oktober.

Menurut Ratih, capaian itu menandakan pemulihan aktivitas wisata yang cukup signifikan, terutama setelah pandemi dan periode cuaca ekstrem tahun lalu.

“Lonjakan pengunjung terlihat sejak pertengahan tahun, seiring membaiknya cuaca dan maraknya agenda komunitas di kawasan pantai,” ungkapnya.

Pantai Manggar kini tidak hanya menjadi ruang rekreasi warga lokal, tetapi juga destinasi favorit wisatawan luar daerah. Akhir pekan dan hari libur panjang selalu dipenuhi pengunjung, sementara berbagai komunitas kreatif turut menjadikan pantai ini lokasi rutin kegiatan olahraga, musik, dan budaya.

Fasilitas Kian Lengkap, Fungsinya Meluas

Pemerintah Kota Balikpapan, melalui Disparpora, terus melakukan perbaikan dan penambahan fasilitas di kawasan Pantai Manggar.
Berbagai sarana kini hadir lebih tertata, mulai dari toilet umum, area pertemuan, jalur pedestrian, amphitheater, hingga camping ground yang lebih ramah keluarga.

“Kami ingin Pantai Manggar tidak hanya indah, tetapi juga menjadi ruang ekonomi produktif bagi warga sekitar,” jelas Ratih.

Disparpora juga secara aktif melibatkan pelaku usaha lokal dalam setiap kegiatan di kawasan wisata ini mulai dari pedagang kuliner, penyedia sewa perlengkapan pantai, hingga jasa hiburan dan fotografi.

“Setiap event yang digelar, kami dorong agar pelaku UMKM lokal terlibat. Dengan begitu, manfaat ekonomi wisata langsung dirasakan masyarakat,” imbuhnya.

Tantangan: Abrasi dan Kemacetan

Meski menunjukkan capaian yang positif, pengelolaan Pantai Manggar tidak lepas dari tantangan. Dua isu utama yang dihadapi yakni abrasi pantai dan kepadatan lalu lintas menuju kawasan wisata saat akhir pekan.

Sebagai respons, Disparpora menjalin kerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk melakukan penataan jalur dan penguatan garis pantai berbasis konservasi.

Selain itu, aspek keselamatan pengunjung menjadi prioritas. Saat ini, telah tersedia dua menara pengawas, dan petugas gabungan dari Basarnas, BPBD, dan lifeguard disiagakan untuk menjaga keamanan wisatawan. Terutama anak-anak yang bermain di tepi laut.

“Kami ingin pantai ini tidak hanya indah, tapi juga aman dan nyaman bagi semua pengunjung,” tegas Ratih.

Arah Baru: Pariwisata Berkelanjutan

Lebih jauh, Ratih menuturkan bahwa arah pengembangan sektor wisata Balikpapan ke depan akan difokuskan pada konsep pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism)  yang menekankan keseimbangan antara lingkungan, sosial, dan ekonomi masyarakat.

“Kalau masyarakat ikut tumbuh bersama pariwisata, PAD juga akan naik secara alami. Jadi tidak hanya mengejar jumlah pengunjung. Tapi juga memperhatikan dampak terhadap lingkungan dan kesejahteraan warga,” ujarnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses