BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kembali menyalurkan bantuan ke warga Sulawesi Barat (Sulbar) terutama di Mamuju dan Majene yang tertimpa musibah gempa bumi beberapa waktu lalu.

Dalam pengiriman bantuan tersebut Pemkab PPU bekerja sama dengan TNI AL mengirimkan bantuan dengan menggunakan KRI Tongkol 318 melalui pelabuhan semayang Balikpapan, Senin pagi (25/01/2021.

PLT Sekda PPU Abdul Muliadi mengatakan, adapun bantuan tersebut selain dari Pemkab juga dari warga PPU yang dikumpulkan sejak 16 januari yang lalu, setelah cukup banyak terkumpul. Hari ini langsung Pemkab menyalurkankan ke Sulbar.

“Rencananya pengumpulan bantuan masih akan kita lakukan sampai 30 Januari,” kata Abdul Muliadi kepada media, Senin (25/01/2021).

Muliadi menambahkan, khusus hari ini bantuan akan dikirimkan ke warga Sulbar yang tertimpa musibah gempa bumi, dimana PPU mengrimkan bantuan 11 truk yang diantaranya 1 truk sembako, 3 truk beras, 1 truk obat obatan, 1 truk pakaian layak pakai.

“Mudah-mudahan saudara kita di Sulbar khususnya di Majene dan Mamuju mampu keluar dari persoalan ini dan bisa segera recovery cepat, kehidupan bisa normal lagi dengan cepat, itu harapan kita,” tuturnya

Abdul juga memberikan apresiasi kepada TNI Al yang membantu akomodir bantuan ke Sulbar dan senantiasa hadir dalam kondisi seperti saat ini.

“Ya ucapan kami mewakili Pemkab PPU tentunya memberi apresiasi tinggi ke TNI Al yang mau ikut peduli terlibat dan mengantar bantuan langsung ke Sulbar,” ujarnya.

Rencananya selain menyerahkan bantuan berupa sembako dan perlengkapan pakaian layak pakai, Pemkab PPU juga akan membantu dana kepada korban gempa bumi dan banjir di Kalsel, dengan total anggaran yang dikeluarkan sekitar Rp 5 miliar.

“Untuk dana juga akan diberikan ke korban gempa di Sulbar dan banjir di Kalsel masing-masing Rp 2,5 miliar,” ungkapnya.

“Khususnya untuk yang di Sulbar akan dibagi dua wilayah yakni di Mamuju Rp 1,25 miliar dan Majene Rp1,25 miliar karena kedua daerah itu yang terkena musibah gempa bumi yang cukup parah,” sambungnya.

Sementara itu, Komandan KRI Tongkol Mayor Laut Arif PW mengatakan, rencananya keberangkatan KRI Tongkol kalau tidak ada halangan sekitar pukul 08.00 wita dengan jarak tempu ke Mamuju sekitar 8 jam dengan kecepatan kapal 18 knot.

“Itupun kami melihat situasi disana, apakah bisa langsung sandar atau menunggu dulu, mengingat juga banyak KRI yang menuju kesana,” ujar Arif.

Arif pun berharap, sumbangan dan bantuan ini bisa sampai kondisi baik, ini juga melihat kondisi cuaca disana.

“Sebelum membantu mengirim bantuan ke Sulbar, kami kerap dilibatkan untuk membantu pendistribusian yang stanby di Lantamal Kupang, kita juga ikut dilibatkan unsur yang dekat situ jika mengirim bantuan melalui jalur laut,” tutupnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version