Selain Minyak Mentah dan LPG, Pemerintah Masukan BBM ke Daftar Impor dari AS

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia / Kementerian ESDM
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia / Kementerian ESDM

JAKARTA, inibalikpapan.com – Pemerintah Indonesia resmi memasukkan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke dalam daftar energi yang akan diimpor dari Amerika Serikat (AS), melengkapi komoditas sebelumnya yaitu minyak mentah dan LPG.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa BBM menjadi bagian dari rencana pembelian energi senilai USD 10–15 miliar atau sekitar Rp 244,28 triliun (asumsi kurs Rp 16.285 per USD) dari AS dalam kerangka kerja sama Tarif Trump.

“Dari negosiasi itu, salah satu materinya adalah proposal Indonesia kepada Amerika yang akan membeli kurang lebih USD 10 miliar sampai USD 15 miliar untuk LPG, kemudian BBM, dan crude,” ujar Bahlil di Jakarta, melansir Suara, jaringan inibalikpapan.com.

Bahlil juga menyatakan tengah berkoordinasi dengan PT Pertamina (Persero) sebagai pelaksana impor migas. Ini sebelum menyampaikan laporan resmi perkembangan kerja sama tersebut.

“ESDM sudah harus melakukan langkah-langkah dalam rangka menindaklanjuti, khususnya dengan Pertamina. Setelah itu baru saya akan menyampaikan laporan perkembangan terakhir,” jelasnya.

Bahlil menegaskan, pemerintah akan menghitung semua aspek, termasuk logistik dan harga keekonomian, agar kesepakatan ini saling menguntungkan bagi kedua negara.

Pertamina: Impor Migas Tetap Lewat Skema Bisnis

Di sisi lain, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, memastikan bahwa Pertamina akan menjalankan impor energi AS menggunakan skema business-to-business (B2B). Tanpa menggunakan APBN.

“Kita belum bisa sebutkan (mitranya), karena terkait dengan non disclosure agreement… karena memang kita kan B2B. Beda dengan G2G skemanya,” ujar Fadjar di Jakarta, Rabu (16/7/2025).

Fadjar menegaskan bahwa hingga saat ini, Pertamina masih membatasi impor migas dari AS pada minyak mentah dan LPG. Dan belum ada rencana pengadaan LNG. “Sampai saat ini yang terbatas masih minyak mentah dan LPG,” tegasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses