Selama 2025, Balikpapan “All Out” Tangani Stunting Di 34 Kelurahan
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan memperluas cakupan lokus penanganan stunting secara signifikan. Jika pada tahun-tahun sebelumnya hanya terdapat 17 lokus, maka mulai 2025 jumlahnya diperluas menjadi 34 kelurahan, atau seluruh wilayah administratif kota.
Langkah ini menandai komitmen pemerintah untuk melakukan intervensi menyeluruh dalam menekan prevalensi stunting yang sempat mengalami kenaikan.
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3AKB) Balikpapan, Nursyamsiarni D. Larose, mengatakan perluasan lokus dilakukan karena pemerintah ingin memastikan tidak ada kelurahan yang luput dari pemantauan kondisi gizi anak.
“Tahun depan lokus stunting mencakup 34 kelurahan. Ini untuk memastikan intervensi berjalan merata dan fokus pada pencegahan,” ujarnya, Selasa (2/12/2025).
Kenaikan prevalensi stunting sejak 2023 menjadi 21,6 persen, serta naiknya angka pengukuran pada 2024, menjadi salah satu alasan utama pemerintah memperkuat intensitas program. Intervensi berbasis kelurahan dinilai lebih efektif karena menyasar keluarga secara langsung dan memungkinkan monitoring yang lebih dekat oleh posyandu dan puskesmas.
Melalui perluasan lokus ini, setiap kelurahan akan mendapatkan paket kegiatan yang sudah dirancang dalam RPJMD 2025–2029, termasuk edukasi gizi, pemantauan tumbuh kembang, bimbingan calon pengantin, layanan TTD untuk remaja putri, hingga bantuan pangan nontunai.
“Program ini bukan hanya kuratif, tetapi juga preventif. Edukasi dan pemantauan menjadi kunci agar kasus baru bisa ditekan,” terang Nursyamsiarni.
Pemerintah juga menargetkan 95 persen kunjungan bayi dan balita ke posyandu, sejalan dengan upaya memperkuat deteksi dini dan pencatatan tumbuh kembang.
Seluruh program tersebut nantinya akan diakomodasi dalam RKPD dan Renja OPD 2025 untuk memastikan pendanaan dan pelaksanaannya tidak mengalami hambatan. Hasil rembuk stunting pun telah disiapkan untuk diajukan ke Wali Kota sebagai dasar kebijakan.
“Kami ingin semua OPD bergerak bersama karena perluasan lokus ini membutuhkan sinergi penuh,” tambahnya.
Dengan upaya besar ini, Balikpapan menargetkan prevalensi stunting turun ke 17,6 persen pada 2025 dan 15,6 persen pada 2026. Pemerintah optimistis, perluasan lokus akan mempercepat penurunan angka stunting secara signifikan.***
BACA JUGA
