BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Gedung parkir Klandasan mulai menetapkan besaran tarif pada 1 Februari lalu. Namun hampir 2 pekan berjalan, kondisi gedung ini masih sepi dari kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.

Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Syukri Wahid ingin Dinas Perhubungan berupaya semaksimal mungkin agar gedung parkir itu mampu menarik minat pengendara untuk menitipkan sementara kendaraanya.

“Problemnya adalah, apa yang mampu membuat orang memarkirkan kendaraanya di situ. Saya yakin, kalau tidak ada ‘gulanya’, maka tidak ada yang mau parkir di situ,” kata Syukri Wahid (12/2/2018).

Sementara adanya shuttle bus yang diresmikan pada 9 Februari kemarin, menurutnya karena pihak eksekutif sudah kehabisan akal. “Ini karena perencanaan yang tidak sinkron dan akibatnya menjadi beban kita semua,” tudingnya.

Bagi Ketua Fraksi PKS ini, keberadaan shuttle bus di gedung parkir tidak efektif. Terlebih pengadaan shuttle bus itu juga mengeluarkan biaya.

“Shuttle itu mau wara-wiri mengangkut orang dimana? Itu tidak efektif dan menurut saya buatlah kajian untuk menarik minat masyarakat untuk mau menggunakan gedung parkir,” ujarnya.

Syukri yang lulusan kedokteran spesialis gigi ini menyarankan agar keberadaan aula di lantai 8 gedung parkir dimanfaatkan. Baik untuk pertemuan maupun pesta pernikahan yang bisa saja digelar warga setiap pekan.

“Kalau dimanfaatkan maka secara otomatis orang juga ikut parkir. Perlu diingat, kebutuhan parkir di sini adalah kegiatan turunan, beda dengan di Jakarta yang sudah menjadi kebutuhan,” jelasnya.

Dirinya menganalogikan keberadaan sebua pusat perbelanjaan atau mal yang menarik minat warga untuk berkunjung sehingga dibutuhkan lahan parkir yang bisa dimanfaatkan.

“Orang ke mal maka kendaraanya diparkir, bukan nggak ada mal tapi parkir kendaraan, begitu logika sederhananya. Sekarang siapa yang mau parkir di gedung itu? Kan gak ada mal,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version